28.5 C
Mataram
Jumat, 19 April 2024
BerandaBerita UtamaSedih, Sebagian Pedagang Pasar Renteng Tidak Rasakan "Berkah" Ramadan

Sedih, Sebagian Pedagang Pasar Renteng Tidak Rasakan “Berkah” Ramadan

Lombok Tengah (Inside Lombok)- Sebagian pedagang di pasar Renteng, tepatnya yang berjualan pakaian di sebelah timur gedung nyatanya tidak merasakan “berkah” bulan Ramadan.

Hal itu lantaran tidak ada pembeli yang datang untuk berbelanja meski saat ini sudah mendekati Hari Raya Idul Fitri 2022.

“Kita bersedih melihat pedagang yang berjualan di sebelah barat gedung pasar yang sangat ramai pembeli. Sedangkan di sini tidak ada yang datang berbelanja. Dagangan saya tidak ada yang laku,” kata salah satu pedagang, Ayu, Kamis (28/4/2022).

Dia menuturkan kalau pembeli yang datang ke pasar Renteng lebih banyak yang berbelanja di gedung sebelah barat dikarenakan di sana ada juga jenis jualan lain seperti sayuran dan ikan. Tidak hanya jualan pakaian saja. Sehingga pilihan pembeli lebih beragam.

- Advertisement -

“Kalau di sini sepi pembeli, dari sebelum puasa sampai sekarang sama saja tetep sepi, dibeli sekali kosong sampai seminggu,”tuturnya dengan mata berkaca-kaca.

Pedagang lain, Ani menceritakan selama bertahun-tahun dirinya berjualan di pasar Renteng, baru kali ini kondisinya begitu parah lantaran tidak ada pembeli. Karena meskipun kondisi pasar Renteng dulu tidak sebagus saat ini, tetap ada pembeli yang berbelanja. Apalagi saat bulan Ramadan. Dia selalu meraup untung banyak.

“Dulu meski di tempat yang biasa saja dapat kita uang, sekarang ini bagusnya saja pasar ini tapi bagimana tidak orang yang lewat apalagi belanja,”keluhnya.

Sementara itu, dikonfirmasi terpisah, Kepala Bidang Perdagangan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Lombok Tengah Bq Sri Mulyaningsih menyatakan, pihaknya sudah melakukan sejumlah upaya untuk menjawab keluhan pedagang di bagian timur pasar tersebut.

Di antaranya adalah dengan melakukan rekayasa parkir yang berada di sebelah timur. Selain itu, sebagian pedagang ikan yang berjualan di sebelah barat juga sudah diminta pindah ke sebelah timur. Dengan begitu diharapkan jenis dagangan di sana akan lebih beragam dan bisa mengundang pembeli datang ke sana.

“Tapi kalau kita mau pindahkan penjual ikan dan daging ke timur, para pedagang itu bilang nanti kena pakaiannya sama bau ikan dan daging. Dan mereka belum mau pindah,” katanya.

Di sisi lain, dia memandang kalau sepinya pembeli di bagian timur pasar Renteng juga karena banyak warga yang datang ke pasar hanya untuk membeli kebutuhan pokok dan sayur mayur saja. Sehingga tidak banyak yang berbelanja pakaian.

“Masyarakat justru lebih senang belanja melalu online,” katanya.

Meski demikian, dia mengklaim akan berupaya maksimal untuk mencari solusi terbaik atas persoalan yang dihadapi oleh par pedagang ini. Para pedagang tersebut juga diminta untuk menyampaikan keluhannya itu secara resmi dengan bersurat ke Unit Pelaksana Teknis (UPT) pasar Renteng.

- Advertisement -

Berita Populer