Dosen STIKES Kusuma Bangsa Mataram penerima program kemitraan masyarakat stimulus pengabdian kepada masyarakat kompetitif nasional, menggelar kegiatan sosialisasi pembangunan kampung swamedikasi Covid-19 berbasis ramuan tradisional di Desa Setungkep Lingsar Lombok Timur, Sabtu (30/7) kemarin. Bertempat di Sekretariat Karang Taruna Desa Setungkep Lingsar, kegiatan ini merupakan aktualisasi dosen dari kewajiban Tri Darma bagi perguruan tinggi.
“Kegiatan pengembangan kampung swamedikasi ini sebagai upaya untuk memberikan edukasi kepada masyarakat, terkait tanaman obat herbal dan pembentukan berkelanjutan kampung swamedikasi dengan pemanfaatan obat herbal yang ada di pekarangan rumah, yang cepat didapatkan dan cepat pula untuk dimanfaatkan,” kata Ketua Tim Peneliti, Imam Syahputra Yamin, S.KM., M.Epid.
Ia berharap, kegiatan tersebut tidak hanya sebatas seremonial saja untuk menunaikan kewajiban. Namun, masyarakat sasaran dapat menghayati dan mengimplementasikan perlunya menjaga kesehatan dengan memanfaatkan herbal yang ada di sekitar rumah.
Implementasi kegiatan merupakan buah dari kerja sama antara STIKES Kusuma Bangsa Mataram dengan Pemerintah Desa Setungkep Lingsar terkait dengan pelaksanaan Tri Darma Perguruan Tinggi.
Hadir dalam kegiatan tersebut dari unsur pemuda, dan kelompok tani mitra penggerak program. Masyarakat Setungkep Lingsar juga dalam merespon kegiatan ini sangatlah positif. Terlebih lagi untuk memahami pemahaman terkait obat herbal yang ada di sekitar rumah dan lingkungan.
“Tentunya kegiatan ini akan bermuara pada pembisaan masyarakat dengan memanfaatkan obat herbal sehingga tidak ujuk-ujuk mengkonsumsi obat-obat kimia,” ungkapnya. (r)