30.5 C
Mataram
Senin, 29 April 2024
BerandaDaerahNTBCSR Pelindo Lembar Tidak Hanya Fokus Pada Sosial, Tetapi Juga Kesehatan dan...

CSR Pelindo Lembar Tidak Hanya Fokus Pada Sosial, Tetapi Juga Kesehatan dan Lingkungan

Lombok Barat (Inside Lombok) – Tidak hanya fokus pada bakti sosial terhadap masyarakat di wilayah yang ada di dekat pelabuhan, Pelindo Lembar juga ingin membantu menjaga keberlangsungan ekosistem alam yang saat ini kian terancam oleh perubahan iklim yang menyebabkan pemanasan global yang semakin parah. Termasuk, abrasi yang kian mengancam wilayah pesisir.

Pelindo telah menyerahkan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) atau CSR tahap pertama untuk kawasan Lembar, dalam bentuk dana untuk pembangunan tempat ibadah, dalam hal ini pura, kemudian dana pembangunan toilet atau MCK untuk salah satu pondok pesantren dan panti asuhan, lalu dana untuk pembangunan aula salah satu SMP di sana, serta sebanyak 15 ribu bibit mangrove juga akan diserahkan kepada pemerintah kecamatan.

“Hari ini kita telah menyerahkan TJSL, ini tahap satu di tahun 2023 ini. Itu ada empat entitas, dua itu untuk semacam panti asuhan, satunya sekolah SMP, kemudian satu lagi tadi untuk Pura. Keempat-empatnya ini memang menurut hasil evaluasi kita, sangat membutuhkan,” ujar General Manager (GM) Pelindo Lembar, Wahyu Agung Prihartanto, usai penyerahan TJSL di kantornya, Rabu (23/08/2023).

Bantuan berupa dana untuk pembangunan MCK yang diserahkan Pelindo kepada pondok pesantren dan panti asuhan terkait, disebutnya karena melihat kondisi bahwa jumlah MCK yang ada di sana tidak sesuai dengan jumlah penghuninya. Sehingga hal ini juga dinilai cukup mendesak.

- Advertisement -

“Jumlah santri dan santriwati dengan ketersediaan MCK belum sebanding,” sebutnya.

Karena keberadaan MCK yang tak sebanding bisa berdampak terhadap banyak hal, selain bisa saja menyebabkan sakit ketika para santri di sana harus mengantre saat hendak membuang air. Tetapi yang lebih parah, dikhawatirkan larinya juga bisa terhadap pencemaran lingkungan, jika mereka harus buang air sembarangan di sungai yang ada. Sehingga pihaknya berupaya memberikan bantuan.

Sedangkan bantuan anggaran yang diberikan kepada salah satu SMP untuk pembangunan aula. Di mana pihak sekolah sudah berinisiatif untuk membangun, karena sudah ada rencana anggaran yang akan digelontorkan oleh Dinas terkait. Sembari menunggu anggaran tersebut cair, pihak sekolah berupaya untuk membangun terlebih dahulu dengan dana seadanya. Namun, ironisnya anggaran yang diharapkan dari Dinas terkait, hingga kini tak kunjung cair.

“Setelah setengahnya sudah mulai terbangun, anggaran yang seharusnya turun tapi tidak kunjung turun. Karena kami melihat sudah sangat urgent aula itu dibutuhkan,” imbuhnya.

Terkait dengan bantuan untuk pembangunan pura, Agung menjelaskan bahwa pihaknya harus menjaga kesetaraan antar agama yang ada di wilayah Lembar, tanpa membedakan satu dengan yang lainnya.

“Kita tidak berpaku di satu agama tertentu, tapi kita harus melihat itu agama secara setara, apapun itu,” ungkap dia.

Karena diakuinya bahwa, yang akan diberikan TJSL itu disebutnya harus memenuhi tiga pilar, diantaranya yang terkait dengan lingkungan hidup, kesehatan dan pendidikan.

“Jadi jika memang hasil dari evaluasi itu memenuhi syarat, sesuai dengan parameter yang ada di kita. InsyaAllah pasti disetujui,” jelasnya.

Terkait dengan rencana pemberian kurang lebih 15 ribu bibit mangrove untuk membantu menjaga ekosistem alam dan mencegah abrasi. Serta untuk pengembangan pariwisata di lokasi yang nantinya dipilih oleh pihak Kecamatan, diakuinya sudah diproses. Namun, saat ini pihak Pelindo masih menunggu persyaratan rancangan teknis (Rantek) yang harus dipenuhi pihak terkait seperti Kecamatan atau Desa.

“Rantek ini yang memproses dari aparat desa maupun kecamatan setempat, karena terkait dengan lingkungan. Karena istilahnya kita tidak bisa sembarang menanam itu kan, harus ada laporan ke lingkungan hidup. Nah, ini yang sedang kita tunggu,” tutur Agung.

Pihaknya pun berharap, pihak kecamatan maupun desa bisa segera memproses Rantek tersebut agar segera terbit.

“Kita sangat berkomitmen terhadap masa depan lingkungan. Jadi lingkungan bukan saja soal isu nasional, tetapi juga internasional,” paparnya.

Terlebih dengan isu perubahan iklim yang saat ini tengah dihadapi dunia. Berdampak juga terhadap ancaman abrasi yang kerap terjadi di wilayah pesisir, termasuk di Lembar.

“Salah satu yang bisa mengikat, supaya tidak berlanjut proses abrasi itu, ya itu, dengan penanaman mangrove,” pungkasnya.

Dengan bantuan penanaman mangrove itu, nantinya Wahyu berharap ini bisa menjadi langkah antisipasi untuk menghalau perubahan iklim yang bisa saja berdampak terhadap kehidupan pesisir wilayah Lembar.

Selain itu, pihak Pelindo Lembar juga diakuinya bersinergi dengan KSOP untuk rutin melakukan pembersihan sampah di laut, setiap hari laut sedunia.

“Dan juga kita memanajemeni sampah kapal terutama dan juga sampah pelabuhan. Itu kita perkecil agar jangan sampai dibuang ke laut. Sehingga kita halau sedemikian rupa, untuk bisa kita buang ke tempat pembuangan sampah yang semestinya,” tutup GM Pelindo Lembar ini.

Sementara itu, Camat Lembar, Agus Sutrisman mengakui bahwa Pelindo memang rutin memberikan CSR di wilayah Lembar. Diantaranya untuk pendidikan, kesehatan, infrastruktur dan pemberdayaan.

“Kita di kecamatan Lembar ini menjadi prioritas, artinya setiap tahun CSR tetap bergulir. CSR yang dari Pelindo juga sangat membantu, terutama untuk yayasan, sekolah, termasuk masyarakat,” kata Agus.

Pemberian CSR tersebut pun akan terus bergulir dan yang memperolehnya pun terus bergiliran. Komunikasi antara pihaknya dengan Pelindo pun diakuinya terjalin cukup baik, begitupun dengan masyarakat sekitar.

“Harapan kita ini tetap terjalin dengan baik, tidak terputus sampai di sini. Tetapi selalu berkelanjutan,” tutup Camat Lembar ini. (yud)

- Advertisement -

Berita Populer