27.5 C
Mataram
Kamis, 16 Mei 2024
BerandaEkonomiTekan Lonjakan Inflasi di NTB, Gerakan Pangan Murah Terus Digencarkan

Tekan Lonjakan Inflasi di NTB, Gerakan Pangan Murah Terus Digencarkan

Mataram (Inside Lombok) – Pemerintah Provinsi (Pemprov) NTB terus berupaya menekan lonjakan angka inflasi dan harga sejumlah bahan pokok di pasaran. Salah satunya melalui penyelenggaraan gerakan pangan murah yang dilakukan sebanyak 17 kali di masing-masing wilayah di NTB dengan dukungan Badan Pangan Nasional (Bapanas).

“Kegiatan pangan murah sudah 6 kali digelar, tinggal 11 kali. Rencananya jelang akhir tahun ini tuntas digelar. Hari Senin kegiatan pangan murah akan digelar serentak secara nasional. Untuk NTB, akan dipusatkan di Lapangan Karang Pule, Kota Mataram,” ujar Kepala Dinas Ketahanan Pangan NTB, Abdul Azis, Kamis (12/10).

Dikatakan, sampai akhir tahun kegiatan pangan murah ini akan digelar di tempat-tempat keramaian dan di tengah-tengah masyarakat. Sehingga masyarakat lebih mudah menjangkau bahan pangan dengan harga terjangkau. Di mana menghadirkan berbagai jenis kebutuhan pangan pokok. Mulai dari beras, cabai, tomat, bawang, gula pasir, minyak goreng, telur, daging ayam dan sapi.

“Kita bersama Bulog, distributor-distributor yang ada dan mitra lainnya. Tentunya harga jual produk pangan mengacu kepada harga penjualan tertinggi yang ditentukan oleh pemerintah. Harganya juga sesuai harga dari petani. Bukan menggunakan harga pasaran,” tuturnya.

- Advertisement -

Melalui kegiatan ini diharapkan masyarakat bisa mendapatkan kebutuhan pangan pokok berkualitas dengan harga terjangkau untuk memenuhi konsumsi sehari-hari atau untuk mempersiapkan pelaksanaan hari besar keagamaan. “Dalam rangka pengendalian inflasi juga, supaya inflasi kita stabil, tetap harus jaga ketersediaan pangan di masyarakat,” katanya.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) NTB mencatat inflasi pada September 2023 sebesar 2,29 persen. Angka inflasi ini lebih tinggi dibanding angka inflasi nasional tercatat sebesar 2,28 persen. Dimana komoditas beras menjadi penyumbang inflasi bulan ini, karena terjadinya kenaikan harga beras belum lama ini sehingga mendorong naiknya angka inflasi NTB.

Sebelumnya, Kepala BPS NTB Wahyudin menerangkan, September 2023 inflasi year on year (y–on–y) gabungan dua kota (Mataram dan Kota Bima) sebesar 2,29 persen, atau terjadi kenaikan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 112,24 pada September 2022 menjadi 114,82 pada September 2023. Komoditas yang dominan memberikan sumbangan inflasi m–to–m September 2023, antara lain beras, daging ayam ras, bensin, bahan bakar rumah tangga dan minyak goreng.

“Komoditas penyumbang utama andil inflasi m to m beras sebesar 0,6782 persen, kemudian ada daging ayam ras sebesar 0,0714 persen, disusul BBM 0,0517 persen,” ujarnya. (dpi)

- Advertisement -

Berita Populer