23.5 C
Mataram
Senin, 6 Mei 2024
BerandaKesehatanFasilitas Pelayanan Bayi Tabung di RSUD Kota Mataram Dilengkapi, Pasien Mulai Mendaftar

Fasilitas Pelayanan Bayi Tabung di RSUD Kota Mataram Dilengkapi, Pasien Mulai Mendaftar

Mataram (Inside Lombok) – Fasilitas untuk program bayi tabung di RSUD Kota Mataram mulai dilengkapi. Meski program baru ini diprediksi akan mulai berjalan pada Juni mendatang, sejumlah pasien sudah mulai mendaftar dan terus bertambah.

Direktur RSUD Kota Mataram, Eka Nurhayati mengatakan jumlah pasien yang akan melakukan program bayi tabung sudah mulai bertambah. Hal ini disebabkan karena informasi program baru di rumah sakit milik pemerintah daerah itu mulai tersebar.

“Ada (pasien, Red). Karena mereka mendengar dari medsos jadi sudah pada datang untuk daftar dan kita sudah persiapkan,” katanya. Berdasarkan catatan pihaknya, sampai saat ini sudah ada sekitar 20 orang pasien yang mendaftar untuk pelayanan bayi tabung tersebut.

Diakui, keinginan masyarakat untuk mengikuti program bayi tabung di NTB sangat tinggi sejak dahulu. Namun pelayanan program ini hanya ada di luar daerah. “Kita kan tahun ini baru (membuka pelayanan). Kalau minat masyarakat itu sudah tinggi dari dulu. Makanya kita buat disini (RSUD Kota Mataram, Red),” ujarnya.

- Advertisement -

RSUD Kota Mataram disebut sudah lama merintis program bayi tabung. Hanya saja baru akan terealisasi di 2024 ini. Hal ini disebabkan karena membutuhkan dana yang cukup besar yaitu sekitar Rp25 miliar.

“Ini sudah lama dan sedikit-sedikit dipenuhi syarat dan alat-alatnya. Kemarin pas gampa itu rusak kita punya alat. Jadi kita beli lagi,” ungkapnya.

Uji coba program bayi tabung ini diperkirakan pada Mei mendatang, dan mulai berjalan di Juni. “Kapasitas inkubator kita kan besar. Jadi berapa-berapa bisa,” tegasnya.

Ia menegaskan, program bayi membutuhkan biaya yang cukup besar yaitu minimal Rp50 juta dan tergantung dari kondisi pasien. Ditekankan, program yang satu ini tidak ditanggung melalui BPJS Kesehatan. “Yang penting punya uang saja. Karena ini tidak ditanggung BPJS. Semakin tua semakin mahal obat-obatan yang digunakan,” katanya.

Untuk SDM sendiri sambung Eka, sudah mulai dipersiapkan melalui pelatihan di tingkat lokal. Selain itu, SDM yang ada juga akan belajar ke luar daerah terkait bayi tabung tersebut. “SDM sudah mulai kita latih,” tutupnya. (azm)

- Advertisement -

Berita Populer