27.5 C
Mataram
Kamis, 25 April 2024
BerandaKesehatanMengenal Hipospadia dan Cara Pencegahannya

Mengenal Hipospadia dan Cara Pencegahannya

Mataram (Inside Lombok) – Hopospadia ramai dibicarakan setelah salah satu mantan pemain voli putri Indonesia, Aprilia Manganang resmi dinyatakan sebagai seorang pria setelah menjalani sejumlah pemeriksaan.

Hipospadia merupakan kelainan pada kelamin yang dialami oleh laki-laki dan merupakan bawaan sejak lahir. Dilansir dari Detik, Hipospadia ditandai dengan lubang uretra (saluran yang mengalirkan urin dari kandung kemih ke luar tubuh) ada di bagian bawah penis bukan di ujung penis seperti pada umumnya.

Kelainan pada kelamin ini ditandai dengan gejala bentuk penis yang melengkung ke bawah, kulup (kulit yang menutupi ujung penis) tidak menutup kepala penis dengan sempurna, dan percikan urin tidak normal saat buang air kecil.

Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC), terdapat beberapa kemungkinan penyebab terjadi Hipospadia, yakni:

- Advertisement -
  1. Genetik. Orang tua yang punya riwayat Hipospadia punya kemungkinan untuk menurunkan kelainan ini ke keturunannya.
  2. Usia ibu saat hamil. Usia Ibu yang mencapai 35 tahun ke atas saat hamil bisa memunculkan risiko Hipospadia. Selain usia, berat badan berlebih atau obesitas dan diabetes juga meningkatkan risiko kelainan ini.
  3. melakukan terapi hormon tertentu sebelum atau selama kehamilan. Terapi hormon atau menggunakan teknologi tertentu untuk merangsang kehamilan juga dikaitkan dengan peningkatan risiko Hipospadia

Lantas, seperti apa langkah-langkah pencegahan yang bisa dilakukan ibu untuk meminimalisir risiko Hipospadia?

  1. Jaga berat badan selama kehamilan
  2. Konsumsi asam folat dengan dosis hinggan 400 hingga 800 mikrogram per hari.
  3. Hindari kebiasaan merokok, terkena paparan asap rokok, atau minum alkohol selama masa kehamilan
  4. Konsultasi rutin dengan dokter kandungan terpercaya

Di beberapa kasus ringan, Hipospadia tidak membutuhkan operasi. Namun, di beberapa kasus yang lain butuh untuk dilakukan corrective surgery untuk memperbaiki posisi bukaan penis dan meluruskan bentuk penis.

- Advertisement -

Berita Populer