32.5 C
Mataram
Jumat, 19 April 2024
BerandaKesehatanPuluhan Warga Terserang DBD di Lobar

Puluhan Warga Terserang DBD di Lobar

Lombok Barat (Inside Lombok) – Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) mulai menyerang warga Lombok Barat. Sudah ada puluhan warga yang terjangkit penyakit ini.

Salah satunya yang terjadi di Gunung Sari. Puskesmas Gunung Sari sudah merawat beberapa warga yang terkena gigitan nyamuk DBD.

“Memang di awal tahun ini sudah ada mulai terjadi kasus (DBD), baik yang kita tangani maupun yang langsung ke rumah sakit. Kita di puskesmas juga sudah antisipasi,” ujar Kepala Puskesmas Gunungsari H. Akmal Rosali, Kamis (24/02/2019).

Diakuinya terdapat empat kasus DBD yang terjadi di wilayahnya. Diantaranya di Desa Sesela, Midang, dan Jatisela. Hampir sebagian besar terjadi di kawasan perumahan. Hal ini disebabkan karena pada lingkungan perumahan itu terjadi penyumbatan saluran aor dan sisa sampah kaleng plastik.

- Advertisement -

“Ada rumah yang kosong, terutama di kawasan perumahan. Kadang kita juga susah untuk masuk ke lingkungan. Kondisi ini yang sering memicu perkembangan jentik nyamuk,” ujarnya.

Upaya tetap dilakukan pihak puskesmas dengan langkah pemberantasan sarang nyamuk. Terutama di pemukiman padat.

“Ini yang kita dorong. Karena persoalannya bagaimana kita mengupayakan supaya lingkungan kita bersih, terutama sumber yang menjadi tempat perkembangbiakan nyamuk,” ungkapnya.

Selain di Gunungsari, kasus DBD lebih banyak terjadi di Kawasan Kuripan dan Kediri. Bahkan berdasarkan data hingga pertengahan Januari 2019, kasus pada Puskesmas Kuripan ada 24 kasus.

“Meningkat jumlah pasien DBD yang kami terima,” kata Kepala Puskesmas Kuripan M Husni, Kamis (24/01/2019).

Menurutnya peningkatan itu sangat signifikan jika dibandingkan tahun 2018 yang hanya mencatat sekitar 18 kasus.

Kasus itu pun tersebar di Desa Jagaraga, Desa Kuripan Selatan, Desa Kuripan Utara, Desa Kuripan induk. Hanya satu desa yang belum terdampak yakni di Desa Kuripan Timur.

“Sebagian besar warga yang terdampak dari anak-anak dan remaja. Usia terendah tujuh tahun, yang tertinggi 40-an. Nyamuk DBD ini kan tidak pilih usia,” jelasnya.

Meski demikian Sejauh ini, belum ada korban jiwa yang meninggal akibat DBD ini. Karena penanganam cepat dilakukan pihak Puskesmas dengan merujuk penderita DBD ke RSUD Tripat Gerung. Upaya pencegahan juga telah dilakukan dengan melakukan fogging penyelidikan epidemis di desa yang terdampak DBD.

- Advertisement -

Berita Populer