25.5 C
Mataram
Jumat, 17 Mei 2024
BerandaLombok BaratHasil Sidak Dewan: Pengobatan Gratis di Lobar Mulai Berjalan, Tapi Kurang Sosialisasi

Hasil Sidak Dewan: Pengobatan Gratis di Lobar Mulai Berjalan, Tapi Kurang Sosialisasi

Lombok Barat (Inside Lombok) – Komisi IV DPRD Lombok Barat (Lobar) turun inspeksi mendadak (sidak) guna memastikan program Universal Health Coverage (UHC) sudah bisa berjalan dengan baik. Terlebih program itu adalah penunjang untuk memberi kemudahan bagi masyarakat Lobar mendapatkan pelayanan kesehatan dengan pengobatan gratis.

Dari hasil sidak pertama yang dilakukan di RSUD Tripat, Gerung pekan lalu, kalangan dewan menilai UHC sudah mulai berjalan dan ada peningkatan. Namun di satu sisi, masyarakat yang juga berobat rawat inap menggunakan program UHC itu tidak mengetahui sama sekali mengenai program itu.

Karena itu, dewan minta Dinas Kesehatan (Dikes) Lobar lebih memasifkan lagi sosialisasi mengenai UHC tersebut. Terlebih dari hasil sidak itu dewan juga mengkritik soal minimnya banner atau pamflet yang berisi informasi sosialisasi mengenai UHC, sehingga masih banyak juga masyarakat yang belum paham.

“Beberapa masyarakat yang kita tanyakan ada yang belum mengetahui UHC. Minimal ada pamflet menerangkan UHC yang tersedia di fasilitas kesehatan,” saran Ketua Komisi IV DPRD Lobar, Lalu Irwan, usai sidak di Rumah Sakit Tripat Gerung pekan lalu.

- Advertisement -

Selama sidak itu, ia pun menanyai langsung pasien yang ditemuinya yang sedang dirawat melalui program UHC tersebut. Kendati saat ini penerapan UHC dinilai sudah ada peningkatan, baik terkait masyarakat yang datang berobat melalui puskesmas maupun langsung ke rumah sakit.

Kendati, ada juga pasien yang tak paham sama sekali, walaupun mereka berobat sebenarnya menggunakan program UHC. Pihaknya juga berencana kembali melakukan sidak ke puskesmas, sebab puskesmas dinilai menjadi garda terdepan yang dianggap cukup krusial dalam menjalankan UHC.

“Karena untuk bisa ke rumah sakit mereka sudah ada rujukan dari puskesmas. Dalam waktu dekat kita akan turun ke puskesmas untuk memastikan warga kita yang belum ter-cover BPJS (Kesehatan) untuk bisa semua tercover di UHC,” terang politisi asal Gerung ini.

Saat sidak ke RSUD Tripat pekan lalu itu, Irwan mengatakan berdasarkan data yang diperolehnya ada sekitar 60 pasien yang menggunakan program UHC dan masuk melalui jalur IGD. “Ini yang melalui jalur IGD ini terdeteksi rumah sakit, ada juga kemungkinan yang melalui jalur puskesmas dengan rujukan,” jelas dia.

Kalangan dewan mengaku bersyukur karena pasien yang terbilang kurang mampu secara finansial sudah mulai berobat menggunakan UHC. Bahkan pelayanan yang diberikan RSUD Tripat begitu baik.

Sesuai dengan keterangan yang diutarakan oleh salah seorang pasien yang anaknya sedang dirawat di sana, pasien tersebut mengaku proses pelayanan menjadi lebih mudah setelah ia tercover dalam UHC tersebut. Berbeda dengan sebelumnya, ketika kepesertaan BPJS Kesehatan mereka belum aktif, mereka harus menunggu maksimal 2 pekan.

Setelah terakomodir program UHC, ia hanya tinggal menunjukkan KTP dan KK domisili Lobar, sehingga langsung bisa dirujuk dari puskesmas dan anaknya pun langsung bisa mendapatkan perawatan semestinya di rumah sakit.

Sementara itu, Sekretaris Dikes Lobar, Zulkiefli menuturkan sejak awal berjalan dan tercatat hingga pekan lalu sudah ada sekitar 752 warga Lobar yang bisa menggunakan program UHC untuk mendapatkan pelayanan kesehatan. Jumlah itu disebutnya belum terhitung dari peserta JKN bansos pusat atau PBI kementerian sosial.

Ia pun yakin progres untuk kepesertaan UHC di Lobar akan terus bertambah. Terlebih rencana tahun depan, agar semua warga Lobar dapat tercover melalui program tersebut.

Dijelaskan Zulkiefli, suatu daerah bisa ditetapkan UHC apabila 95 persen warganya sudah terdaftar di BPJS Kesehatan. Karena itu, jika masih ada warga yang sempat mencoba datang ke fasilitas kesehatan dan belum terdaftar UHC, kemungkinan mereka masih masuk dalam lima persen warga yang belum masuk dalam program tersebut.

“Mungkin yang lima persen itu yang datang ke puskesmas mengecek KTP-nya dan belum masuk peserta BPJS (Kesehatahn),” pungkas Zulkiefli. (yud)

- Advertisement -

Berita Populer