27.5 C
Mataram
Senin, 29 April 2024
BerandaPendidikanTerselip Doa untuk Palestina di Perayaan Hari Santri Ponpes Lenterahati

Terselip Doa untuk Palestina di Perayaan Hari Santri Ponpes Lenterahati

Lombok Barat (Inside Lombok) – Doa untuk Palestina turut menjadi bagian dalam perayaan hari santri di Lenterahati Islamic Boarding School (LHIBS) di Kecamatan Gunungsari, Lombok Barat pada Minggu (22/10) kemarin. Dengan beragam atraksi seperti musikalisasi puisi, hingga teatrikal mereka tunjukkan sebagai salah satu sikap yang mengecam tindakan Israel yang telah melakukan serangan brutal ke Palestina hingga menyebabkan ribuan warga sipil, terutama anak-anak dan perempuan menjadi korban.

Para santri bersama orang tua wali hingga civitas akademik pun turut menyelipkan doa untuk warga Palestina, dengan harapan agar mereka diberi ketabahan dan bisa segera merasakan perdamaian. Melalui aksi teatrikal dan musikalisasi puisi itu, para santri ingin memberi pesan kepada warga muslim di Lombok Barat dan NTB, untuk bersama-sama bersatu membantu warga Palestina melalui lantunan doa-doa, hingga qunut nazilah setiap melaksanakan salat.

Dalam teatrikal itu, mereka menggambarkan betapa awalnya warga Palestina bisa hidup tenang dan bahagia bersama sanak saudara dan keluarganya. Namun, tiba-tiba berubah seolah mencekam setelah warga sipil, terutama anak-anak mulai diserang menggunakan senjata, hingga bom yang memporak-porandakan rumah-rumah mereka dan merenggut keluarga-keluarga mereka. Mereka berharap perang bisa segera berakhir, dan tak ada lagi korban dalam serangan yang menewaskan ribuan warga sipil Palestina.

Nayyirah Salwa Shakila, salah seorang santri yang membacakan puisi dalam teatrikal tersebut mengatakan bahwa puisi yang dibacanya menggambarkan situasi saat ini di Palestina yang begitu mencekam. Setiap hari harus mendengar ledakan, setiap hari ada bangunan yang porak poranda rata dengan tanah, dan menimpa siapa saja yang tengah berlindung di sana.

- Advertisement -

Melalui lantunan puisi yang dibacakan, mereka ingin meminta tolong kepada seluruh umat Islam dan masyarakat dunia, agar bersama-sama bersuara dan berdoa tagar serangan yang menimpa Palestina segera dihentikan. “Kita ingin mengajak semua umat muslim dan segenap warga dunia agar tidak menutup mata atas kejadian yang menimpa saudara kita di Palestina,” ucapnya.

Sementara itu, pengasuh Ponpes LHIBS, Muazar Habibi menuturkan semenjak perang kembali terjadi di Palestina dan setiap hari ada puluhan hingga ratusan nyawa yang menjadi korban, para santri dan civitas akademik LHIBS selalu melaksanakan qunut nazilah di setiap waktu salat, untuk mendoakan saudara muslim di Palestina.

“Kami memang di sini tidak berjihad, seperti saudara kita di Palestina, tapi insyaallah dengan suporter doa dari kami yang jauh di sini, menjadi sebuah berkah, kepercayaan diri bagi saudara umat muslim dan para pejuang di Palestina untuk bisa bebas dari penjajah Israel,” jelas pria yang akrab disapa Abah Muazar ini.

Melalui gelaran kegiatan ini, kata dia, LHIBS ingin menyuarakan kebenaran dan mengajak umat muslim di seluruh dunia untuk bersama-sama mendoakan saudara muslim di Palestina. Masyarakat dunia harus mendukung Palestina merdeka dari jajahan, dan ia berharap agar perang dihentikan.

“Hentikan perang di Palestina, sehingga masyarakat bisa damai kembali. Sebab kalau tidak, maka korban akan terus berjatuhan,” ujarnya.

Hal senada juga diutarakan oleh Ketua Komite Ponpes LHIBS, Lalu Winengan. Dia mengatakan, jika para santri saja dapat menunjukkan kepedulian dan perhatian atas kondisi yang menimpa rakyat Palestina. Maka masyarakat luas, terutama para pemimpin diharapkannya juga dapat menunjukkan hal yang sama.

“Santri santriwati saja peduli dan prihatin, masak kita tidak. Untuk itu, mungkin kita tidak bisa datang ikut berjihad, tapi mari dengan doa, kita bantu saudara-saudara kita di Palestina,” imbau Winengan.

Ia juga mengajak warga Lombok Barat untuk menggelar istighosah atau doa bersama memohon pertolongan Allah untuk keselamatan Palestina. Winengan juga mendesak agar Pemerintah Indonesia bisa segera mengambil langkah, memberikan bantuan baik pasukan maupun logistik ke warga Palestina.

“Karena bagaimanapun, Indonesia dengan jumlah penduduk muslim mayoritas dan juga di dunia internasional Indonesia punya peranan perdamaian dunia sesuai amanah UU,” tandas Winengan. (yud)

- Advertisement -

Berita Populer