32.5 C
Mataram
Rabu, 1 Mei 2024
BerandaPariwisataWisata Alam Ranget Suranadi Dikunjungi Ribuan Wisatawan Selama Libur Lebaran

Wisata Alam Ranget Suranadi Dikunjungi Ribuan Wisatawan Selama Libur Lebaran

Lombok Barat (Inside Lombok) – Wisata alam Ranget yang ada di Desa Suranadi, Kecamatan Narmada ramai dikunjungi wisatawan selama libur panjang lebaran kemarin. Bahkan dalam sehari, kunjungan ke wisata pemandian itu pun disebut mencapai ratusan orang.

“Kalau dilihat dari hasil penjualan tiket, kunjungan wisatawan selama libur lebaran kemarin sekitar 8 ribu orang kurang lebih,” ujar Ketua Forum dan Pokja Wisata Alam Ranget, Saptori saat dikonfirmasi akhir pekan kemarin.

Tercatat dalam sehari wisatawan yang berkunjung ke sana bahkan bisa mencapai 500 orang. Angka ini diakuinya mengalami peningkatan jika dibandingkan dengan hari libur lainnya, di luar libur lebaran.

“Ada peningkatan sebenarnya, sejak pengelolaan mulai kami fokuskan, dengan upaya menjaga kebersihan, kemudian peningkatan pelayanan. Rata-rata kalau libur itu, sehari bisa 300-400 pengunjung,” tuturnya.

- Advertisement -

Wisata alam Ranget telah dibuka secara resmi sejak 2021 lalu itu. Di destinasi ini wisatawan bisa menikmati nuansa alam dengan kesegaran mata air yang mengalir langsung, lengkap dengan wisata kuliner khas seperti sate bulayak dan yang lainnya. Selain itu, terdapat pula area camping mini di hutan yang masuk dalam kawasan tersebut.

Spatori memaparkan bahwa, pengelolaan karcis masuk di wisata alam Ranget sama seperti di lokasi-lokasi wisata lainnya seperti di wisata Aik Nyet dan Bunut Ngengkang. Di mana pengelolaannya melalui kerja sama antara Dinas LHK NTB dengan KPH Rinjani Barat. Kemudian dengan Koperasi Rinjani Barat sebagai pengelola, dan ada Forum Ranget yang bekerja sama dengan koperasi sebagai Pokja di lapangan.

Dalam hal ini, diakuinya BumDes belum bisa terlibat langsung dalam kerjasama pengelolaannya. Lantaran desa Suranadi sendiri belum memiliki Perdes wisata. “Sudah jelas arahnya sesuai SPKS (surat perjanjian kerjasama) sebagian (hasil retribusi karcis) ke Pemda, sebagian ke Pokja. Dalam hal ini pelibatan masyarakat juga sudah jelas,” terangnya.

Terlebih dengan adanya kerjasama tersebut. Diakuinya hampir 15 orang masyarakat setempat bisa bekerja. Mulai dari petugas tiket, parkir, hingga petugas kebersihan. Sehingga pihaknya menilai, dengan adanya pengelolaan wisata alam Ranget tersebut, terlihat ada peningkatan pendapatan masyarakat, walaupun baru sebagian. “Namun dari pembagian hasil ke forum Ranget, kami berupaya membagi lagi ke dusun, yang nantinya bisa digunakan untuk kemajuan dusun,” pungkasnya.

Ke depan, wisata alam Ranget direncanakan tidak hanya menjadi objek wisata alam, tetapi juga wisata budaya. Terlebih, di area wisata tersebut juga terdapat situs Kemalik seperti yang ada di Pura Lingsar yang disakralkan oleh masyarakat dan biasanya sering dijadikan sebagai lokasi untuk acara-acara yang kental dengan tradisi dan kebudayaan oleh masyarakat setempat. “Situs Kemaliq yang di Ranget ini ada areal seluas 2 are yang disakralkan masyarakat. Di dalamnya ada mata air dan bangunan tempat beracara,” tutup Saptori. (yud)

- Advertisement -

Berita Populer