24.5 C
Mataram
Selasa, 30 April 2024
BerandaPendidikanKekurangan Ruang Kelas, Siswa SDN 1 Pengadangan Barat Belajar di Ruang Darurat

Kekurangan Ruang Kelas, Siswa SDN 1 Pengadangan Barat Belajar di Ruang Darurat

Lombok Timur (Inside Lombok) – Siswa di SDN 1 Pengadangan Barat, Kecamatan Pringgasela, Kabupaten Lombok Timur terpaksa belajar di ruang darurat yang terbuat dari bambu. Pasalnya, gedung sekolah tersebut tidak cukup untuk menampung siswa.

Kepala SDN 1 Pengadangan Barat, Marsudin mengatakan ruang kelas darurat sudah digunakan sejak 2017 lalu hingga saat ini. Hal tersebut dilakukan lantaran jumlah siswa yang terlalu banyak, yakni mencapai 270 orang lebih.

“Banyaknya siswa tidak sesuai dengan jumlah ruang kelas, di mana ruang kelas saat ini hanya enam lokal dan dibantu menggunakan kelas darurat,” ucapnya, Rabu (25/10/2023).Sebanyak empat ruang kelas darurat yang digunakan untuk belajar dan satu lainnya menggunakan musala.

Dijelaskan, dalam empat kelas tersebut ditempati oleh kelas 1 dengan menggunakan dua ruangan, dan dua ruangan darurat digunakan oleh kelas 2. “Dan kelas 1 juga tempatkan juga ruangan musala,” tuturnya.

- Advertisement -

Pihak sekolah mengaku sudah beberapa kali berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Lombok Timur. Bahkan pihak terkait sudah berkunjung melihat kondisi sekolah secara langsung. Namun Marsudin memaklumi anggaran yang tidak mencukupi dan banyaknya sekolah yang rusak akibat gempa dan pandemi Covid-19.

“Mungkin karena banyaknya sekolah yang rusak dan anggaran yang minim, makanya mungkin sekolah kita belum bisa tersentuh,” ungkapnya. Bangunan yang telah berdiri beberapa tahun silam tersebut sudah dilakukan pemindahan dan diperbaharui pada Mei 2023 lalu demi kenyamanan.

Sebelumnya juga siswa-siswi juga melakukan proses pembelajaran di musala milik warga. “Namun karena siswa-siswi harus menyeberang jalan, untuk itu kita membuat kelas darurat di belakang bangunan sekolah ini,” tuturnya.

Sementara itu salah seorang guru kelas, Dahri mengatakan saat ini kondisi panas sangat mempengaruhi proses pembelajaran, terlebih ketika ada angin datang maka debu menjadi bertebaran ke ruang kelas yang hanya ditutupi oleh pagar saja. “Ruang kelas darurat tidak ada dinding pembatas yang membuat proses mengajar tidak nyaman karena suara dari kelas sebelah bisa terdengar ke kelas lain,” pungkasnya. (den)

- Advertisement -

Berita Populer