Mataram (Inside Lombok) – Kota Mataram dan Kabupaten Lombok Barat hingga saat ini masih berada di zona merah penularan COVID-19, kata Wakil Gubernur Nusa Tenggara Barat Sitti Rohmi Djalilah di Mataram, Rabu.
“Memang episentrum penyebaran COVID-19 di NTB ini ada di dua dan ini menjadi pekerjaan rumah besar kita, yaitu di Kota Mataram dan Kabupaten Lombok Barat. Sehingga penanganan kita harus betul-betul fokus ke depan untuk dua wilayah ini,” katanya.
Ia mengatakan bahwa kasus COVID-19 di Kota Mataram dan Lombok Barat masih bertambah, dengan pertambahan masing-masing 12 dan enam kasus menurut data terkini pemerintah.
“Peta telah ditentukan, sekarang bagaimana kita menerapkan protokol COVID-19 pada setiap tempat itu. Bersinergi sungguh-sungguh untuk benar benar menjaga aktivitas-aktivitas kita, termasuk obyek wisata yang telah dibuka,” katanya.
Wakil Gubernur meminta para pemangku kepentingan terkait memastikan penerapan protokol pencegahan COVID-19 di tempat-tempat wisata yang sudah dibuka, termasuk memantau disiplin pengunjung memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan.
“Kami dari Provinsi NTB untuk kegiatan menyosialisasikan, telah kami lakukan, mengecek pemakaian masker dan menggunakan masker. Dan ini butuh komitmen Kota Mataram benar-benar dan kita ingin Kota Mataram lebih aktif lagi menyosialisasikan,” katanya.
Dia menekankan pentingnya disiplin penerapan protokol kesehatan untuk meminimalkan risiko penularan virus corona penyebab COVID-19 di semua sektor serta peningkatan upaya penanggulangan wabah penyakit tersebut.
“Yang dulunya tidak kejadian, sekarang telah kejadian, tiap hari ada yang meninggal, ini menunjukkan transmisi lokal telah kencang, inilah kemudian yg menyebabkan kematian ada tiap hari,” katanya.
Gubernur Nusa Tenggara Barat Zulkieflimansyah meminta Pemerintah Kota Mataram dan Kabupaten Lombok Barat meningkatkan upaya pencegahan dan penanggulangan COVID-19 termasuk membentuk tim khusus yang rutin memantau perkembangan kasus dan melakukan evaluasi.
“Kita harapkan pada bulan Juli Kota Mataram dan Lobar (Lombok Barat) tuntas dari COVID-19,” katanya. (Ant)