Lombok Tengah (Inside Lombok) – Okupansi hotel sekitar Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika kembali mengalami low season. Terutama pasca-berakhirnya event balap internasional World Superbike (WSBK) di Sirkuit Mandalika.
“Kembali lagi (okupansi) seperti sebelum WSBK, sekitar 15-20 persen. Terakhir itu tanggal 22 November (tamu) sudah pada bubar,” ujar Ketua Mandalika Hotel Association (MHA), Samsul Bahri melalui sambungan telepon, Selasa (30/11/2021).
Saat event WSBK, okupansi hotel di sekitar Mandalika mencapai 95 persen. Adapun saat ini, kondisinya mengalami penurunan hingga 50-70 persen. Sejatinya pihaknya berharap akan ada peningkatan okupansi hotel lagi pada libur Natal dan tahun baru.
Akan tetapi, rencana Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 3 yang digulirkan pemerintah mematahkan semangat para pelaku usaha perhotelan di Mandalika. “Penerapan PPKM Level 3 ini cukup berpengaruh. Orang akan takut untuk ke Lombok atau berwisata,” ujarnya.
Dasar bagi pemerintah untuk menerapkan PPKM Level 3 ini pun dipertanyakan pihaknya. Karena saat ini Lombok Tengah statusnya sudah Level 1 dan cakupan vaksinasi juga sudah luas.
Untuk itu, MHA menilai pemerintah sebaiknya hanya mengeluarkan kebijakan pengetatan protokol kesehatan (prokes) tanpa pemberlakuan PPKM. “Karena kalau sudah berbicara pembatasan, tentunya wisatawan akan malas untuk bepergian,” jelas Samsul.
Sementara itu, dengan sepinya okupansi hotel pasca event WSBK, hotel-hotel yang ada di sekitar kawasan Mandalika akhirnya kembali memberlakukan kebijakan pemberian promo harga kamar seperti kebijakan yang diberlakukan sebelum WSBK. “Itu kembali lagi dan strategi marketingnya,” tandasnya. (irs)
