Lombok Timur (Inside Lombok) – Sejumlah ruas jalan rusak di beberapa wilayah Lotim saat ini menjadi sorotan oleh Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Lotim, pasalnya jalan yang sudah diperbaiki tak butuh waktu lama mengalami kerusakan. Hal itu diduga lantaran maraknya aktivitas pertambangan.
“Berapa banyak (jalan) yang kita bangun, namun akhirnya rusak. Tak sesuai dengan umur pembangunannya,” kata H. Daeng Paelori selaku Wakil Ketua DPRD Lotim saat ditemui awak media, Kamis (10/02).
Aktivitas pertambangan diduga menjadi salah satu faktor rusaknya beberapa ruas jalan di Lotim. Di mana truk yang lalu-lalang menuju area pertambangan setiap harinya tak lebih dari 30 unit, dan sering beroperasi sampai tengah malam.
“Akibatnya jalan rusak oleh aktivitas pertambangan, sehingga masyarakat kita yang dirugikan karena tidak bisa menikmati jalan itu dalam jangka panjang,” tegasnya.
Hal itu dinilai tidak memberikan dampak yang bagus untuk pembangunan maupun bagi masyarakat. Biaya yang dikeluarkan untuk perbaikan jalan pun tak sedikit, bisa mencapai miliaran. Akan tetapi kebermanfaatan bagi masyarakat justru tidak maksimal.
“Biaya pembangunan jalan itu mahal, lalu pendapatan dari pertambangan dan juga pajak dari truk-truk tidak maksimal,” ucapnya. Selain itu, Paelori juga berharap instansi-instansi maupun pemegang proyek jalan bisa lebih memperhatikan kualitas pembangunan jalan.
Ia meminta agar dinas yang mempunyai proyek bisa mengawal secara ketat dalam pelaksanaannya. “Hati-hati bagi kontraktor dan dinas yang memegang proyek, tolong pantau secara ketat pelaksanaannya,” pungkasnya. (den)
