Mataram (Inside Lombok) – Majunya calon perempuan untuk menjadi pimpinan partai politik hingga menduduki kursi legislatif diyakini akan berdampak positif. Khususnya untuk menyuarakan aspirasi maupun suara-suara kaum perempuan. Mengingat selama ini perempuan masih tertinggal dalam beberapa bidang.
Akademisi Universitas Mataram, Doktor Sri Wahyulina menyebut hal ini perlu mendapatkan dukungan. Terutama untuk menunjukkan bahwa perempuan memiliki kemampuan yang sama dalam membangun daerah melalui jalur partai politik.
Dicontohkan seperti puncak pemilihan pimpinan DPC Partai Demokrat Kota Mataram yang saat ini tengah bergulir. Ada tiga calon yang maju pada pemilihan kali ini, di antaranya ada Shinta Primasari, Imam Sofyan dan M. Zakiy Mubarok. Dengan majunya salah satu srikandi Kota Mataram suara perempuan diharapkan lebih bisa didengar.
“Sebagai pemerhati perempuan, seorang gender spesialis di partai politik, legislatif, eksekutif dan yudikatif harapannya agar perempuan diporsi atau tempat strategis. Jadi kalau bisa diharapkan pada saat penetapan Ketua DPC Partai Demokrat Kota Mataram, calon berasal dari perempuan (Shinta Primasari, red) bisa menjadi ketuanya,” ujar Sri, Rabu (15/6).
Sekarang ini jika perempuan sebagai ketua di DPC otomatis berbagai program ketertinggalan perempuan itu di berbagai bidang akan menjadi skala prioritas pekerjaan yang direncanakan. Apalagi dengan ketertinggalan perempuan di berbagai bidang, terutama kesehatan, pendidikan, ekonomi sehingga ini nantinya akan focus diperjuangkan.
“Artinya di DPP itu memikirkan bagaimana supaya lebih banyak perempuan di tempatkan pada posisi strategis,” terangnya.
Dikatakan, ia sebagai pemerhati perempuan mengetahui berdasarkan data yang ada bagaimana rendahnya peran perempuan dalam bidang keputusan atau tempat-tempat strategis di berbagai bidang. Padahal jika diberikan pada tempat strategis tentu akan mampu membuktikan bahwa perempuan juga bisa berhasil dalam memimpin.
“Nanti dari DCP akan menyuarakan legislatif pemilu, sudah ada data membuktikan perempuan dengan berbagai tantangan ini bisa dijalanin, apalagi dengan keberhasilan perempuan memimpin,” ungkapnya.
Sementara itu, perempuan diberikan amanah dan mandat untuk memimpin DPC Kota Mataram. Jika ini terwujud maka Partai Demokrat kota Mataram sudah mengindikasikan dan mengikuti perintah presiden bagi keterwakilan perempuan sebesar 30 persen.
“Kalau sampai perempuan nantinya terpilih sebagai Ketua DPC Partai Demokrat Kota Mataram. Apalagi Shinta Primasari sudah lama berkiprah di partai demokrat sebagai kader cukup lama, loyal dan punya dedikasi tinggi,” jelasnya.
Sebelumnya, musyawarah cabang (Muscab) Partai Demokrat Kota Mataram, Kamis malam (26/5) berlangsung lancar. Muscab ke IV ini memutuskan tiga orang sebagai calon Ketua Partai Demokrat Kota Mataram periode 2022-2027 yakni, Imam Sofyan, Shinta Primasari dan M. Zakiy Mubarok.
Nantinya, jika DPC Partai Demokrat Mataram diketuai oleh figur perempuan maka kebutuhan perempuan akan terus disuarakan. Otomatis nantinya akan dibuatkan program yang bersentuhan langsung dengan perempuan sebagai langkah untuk kesetaraan bagi perempuan.
“Karena perempuan yang paling mengetahui masalah perempuan. Makanya harapannya bisa dari figur perempuan,” imbuhnya. (dpi)