Mataram (Inside Lombok) – Kondisi jemaah haji asal Kota Mataram di Tanah Suci dalam kondisi sehat. Namun satu orang jemaah haji menderita epilepsi, sehingga pada saat wukuf di Padang Arafah dibantu oleh petugas kloter.
Hal itu dikatakan Kepala Kementerian Agama Kota Mataram, Muhammad Amin, Senin (11/7) di Mataram. Safari wukuf yang dilakukan oleh petugas kloter kepada salah satu jemaah haji tersebut karena dikhawatirkan akan kumat pada saat di Padang Arafah.
“Alhamdulillah kondisi jemaah rata sehat walaupun ada yang di safari wukuf-kan kemarin karena penderita epilepsi. Khawatirkan di Arafah kumat, makanya diusulkan oleh petugas kloter untuk di safari wukuf,” katanya.
Ia mengatakan, saat pelaksanaan ibadah wukuf di Padang Arafah, seorang jemaah yang menderita epilepsi tersebut diantar menggunakan kendaraan. Meski demikian, keberadaannya di Padang Arafah hanya sebentar saja.
“Didrop pakai mobil ke sana. Kalau safari wukuf sesaat dia berada di arafah dan beberapa saat balik lagi,” katanya.
Sementara untuk ibadah yang lain seperti lempar jumroh, akan dibatalkan atau digantikan oleh keluarganya. “Tetapi itu ada adiknya yang lemparkan. Adiknya yang membadalkan,” kata Amin.
Selain itu, sambungnya, jemaah haji yang lain juga mengalami sesak dan mendapatkan perawatan intensif di layanan kesehatan di Mina. Secara keseluruhan, rata-rata kondisi jemaah haji dalam kondisi sehat.
“Ada yang dirawat di layanan kesehatan di Mina karena sesak. Alhamdulillah kembali ke kemah,” ujarnya.
Berdasarkan jadwal yang ada, jemaah haji kloter 1 asal Kota Mataram akan tiba ke Tanah Air per 1 Agustus mendatang. Sementara jemaah haji yang lain akan menyesuaikan dengan jadwal yang sudah ada.
“Insyaallah tanggal 1 agustus sudah sampai sini yg kloter pertama dan lainnya menyesuaikan,” terangnya. Amin menambahkan, jemaah haji akan tiba di Asrama Haji Provinsi NTB pada pukul 07.00 wita. “Jam 07.00 pagi di Asrama Haji dan nanti ada acara penerimaan,” pungkasnya. (azm)
