Mataram (Inside Lombok) – Kenaikan harga BBM yang sudah diberlakukan sejak 3 September akhir pekan kemarin, sudah mulai berdampak pada kenaikan harga kebutuhan pokok. Kenaikan harga mulai terlihat pada beberapa komoditas.
Kepala Dinas Perdagangan Kota Mataram, Uun Pujianto kepada media Rabu (7/9) di Mataram mengatakan, di beberapa daerah harga kebutuhan pokok seperti daging sudah mulai terjadi peningkatan. Kondisi ini belum sepenuhnya terjadi di NTB, khususnya Kota Mataram. Namun kenaikan harga BBM akan mempengaruhi harga kebutuhan pokok.
“Semua berpengaruh, dari cabai sekarang sudah mulai naik. Kemarin sempat tidak naik dan sekarang sudah naik,” katanya. Untuk saat ini, lanjut Uun, kenaikan harga kebutuhan pokok belum bisa diprediksikan berapa persen dari harga sebelumnya. Karena kenaikan BBM baru beberapa hari mulai diberlakukan oleh pemerintah pusat.
“Jadi belum bisa diprediksi ini kan. Jadi ada naik sekitar 5 persen atau 10 persen belum bisa diprediksi,” katanya.
Selain itu, khusus harga telur juga belum terjadi penurunan hingga saat ini. Apalagi dengan kenaikan harga BBM ini akan kembali mempengaruhi kebutuhan pokok. “Tapi kan kita sudah OP (operasi pasar, Red) kan dari BI sampai dengan 30 September,” katanya.
OP yang digelar ini untuk menekan harga serta membantu masyarakat dalam memenuhi kebutuhan pokok khususnya telur. Harga jual di kegiatan OP lebih murah. OP yang digelar khusus untuk telur selama 30 hari kedepan.
Kegiatan ini merupakan kelanjutan OP sebelumnya yang sudah digelar di enam kecamatan di Kota Mataram. Kegiatan OP digelar di empat pasar yaitu Mandalika, Kebon Roek, Sayang-Sayang dan Sindu.
“Ini di empat pasar khusus untuk telur. Kalau untuk kebutuhan yang lain belum dilakukan,” katanya.
Harga telur yang diberikan kepada masyarakat saat OP yaitu sebesar Rp50-52 ribu per tray. Sementara harganya di pasar yaitu mencapai Rp60 ribu per tray. Dalam sehari jumlah telur yang disiapkan yaitu mencapai 400-600 tray. Sementara untuk per butir, harga telur yaitu sebesar Rp2 ribu.
“Itu habis terjual. Siapapun boleh beli tidak ada batas maksimal dan BI tetap melayani ,” ungkapnya. (azm)
