Mataram (Inside Lombok) – Polda NTB menerjunkan 1458 personel gabungan untuk pengaman pada Operasi Lilin 2022 jelang perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2023. Seribuan personel tersebut merupakan gabungan dari TNI, Pemprov, Pemda dan stakeholder lainnya. Serta melibatkan pecalang dalam rangka memastikan situasi keamanan kondusif.
Kapolda NTB, Irjen Pol Djoko Poerwanto mengatakan pengamanan Nataru akan dimulai pada 23 Desember 2022 sampai 2 Januari 2023. “Kami siapkan 1455 personel, 976 dari Polres jajaran dan 482 Polda NTB. Untuk pengamanan sendiri akan terfokus pada tempat ibadah, tempat wisata dan jalur keluar masuk menuju NTB,” ujar Djoko, Kamis (22/12).
Untuk pengamanan sendiri akan difokuskan pada objek-objek vital. Sedangkan untuk pos pengamanan sendiri telah disiapkan sebanyak 32 pos pengamanan.
“Untuk Pos Pengamanan ada 32, termasuk juga Pos Pelayanan, maksudnya di sini kami menyiapkan personel juga terkait kemungkinan adanya aduan dari masyarakat,” ucapnya.
Selain pengamanan Nataru selama 11 hari, pihak kepolisian juga akan melanjutkannya dengan Kegiatan Rutin yang Dirutinkan (KRYD). “Pada intinya kami ingin memastikan situasi di wilayah hukum Polda NTB tetap kondusif,” imbuhnya.
Kemudian untuk izin keramain sendiri dari amanat yang disampaikan oleh Kapolri, bahwa izinnya harus ketat. Agar pihak kepolisian mengetahui kira-kira yang menjadi potensi masalahnya apakah ada atau tidak dari keramaian yang ditimbulkan tersebut.
“Kalau potensinya masalahnya ada dan menyangkut keselamatan masyarakat, itu hukum tertinggi yang harus kita pegang. Jadi izin perketat itu, polri bisa tidak mengeluarkan izin jika ada potensi merugikan,” pungkasnya. (dpi)
