Mataram (Inside Lombok) – PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) berkomitmen untuk mengembangkan talenta wirausaha. Pada tahun 2022, sudah tercetak lebih dari 5.000 wirausaha baru. Kemudian di 2023 akan tercipta setidaknya 7.000 wirausaha baru, termasuk dari kalangan pesantren.
SVP Islamic Ecosystem Solutions BSI, Muhammad Syukron Habiby menyampaikan BSI tidak hanya menjadi bank syariah terbesar di Indonesia, tetapi juga jadi 6 besar bank terbesar di Indonesia. “Kami mendorong beberapa hal, salah satunya memacu milenial berdaulat secara ekonomi,” ujarnya, Sabtu (18/3).
Wakil Gubernur NTB, Sitti Rohmi Djalilah menyambut baik talenta wirausaha BSI ini. Program ini sangat strategis menjangkau anak-anak muda, khususnya untuk lingkungan pesantren, untuk menciptakan lebih banyak wirausaha santri.
“UMKM sangat penting, termasuk di NTB juga bisa survive saat pandemi Covid, karena UMKM,” katanya. Apalagi wirausaha yang menarget anak muda benar-benar menjadi peluang, mengingat potensi pemuda dan peluang wirausaha di wilayah NTB.
Area Manager BSI Denpasar sekaligus penanggung jawab untuk wilayah NTB
Agung W. Rahardjo menjelaskan, Talenta Wirausaha BSI (TWB) merupakan program inkubator bagi para wirausaha muda dan Muslim Preneur untuk membangun dan meningkatkan kapasitas usahanya, sehingga mampu bersaing di kancah global.
“Hal ini sejalan dengan spirit BSI untuk mendukung usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) untuk Go Halal, Go Digital, dan Go Global,” katanya. Untuk itu diadakan Onboarding TWB 2023 di Mataram dan menghadirkan talkshow dengan tema ‘Muda Bertalenta, Muda Berwirausaha’.
Komisaris Independen BSI, M. Arief Rosyid Hasan menyampaikan sejarah Indonesia dan sejarah Islam memiliki kesamaan, yakni digerakkan oleh anak muda. Begitupun dengan sejarah ekonomi, juga digerakkan oleh pemuda, mulai dari Syarikat Islam, Nahdlatul Tujjar, dan sebagainya.
“Talenta Wirausaha BSI ini menjadi sangat berarti. Kenapa BSI di usia yang masih sangat muda memiliki komitmen, pertama, mendorong anak muda, kedua mengembangkan semangat pedagang atau kewirausahaan,” ungkapnya.
Dikatakan seluruh pihak harus bekerja sama untuk menaikkan persentase wirausaha di Indonesia. Oleh karena itu, BSI melalui program TWB ini mendukung upaya peningkatan jumlah wirausaha tersebut. Selain di lingkungan civitas akademika masuk ke masjid dan pesantren untuk mencari bibit-bibit Muslim Preneur. Ditahun kedua pelaksanaannya, TWB mengajak calon wirausaha dan wirausaha eksisting untuk empat kategori, yakni kategori Pemula, kategori Rintisan, kategori Berdaya, dan kategori Santri.
“Melalui keempat kategori ini diharapkan BSI dapat memfasilitasi para wirausaha untuk beradu ide sesuai dengan segmentasi usaha,” terangnya.
Tahun ini, BSI menargetkan 7.500 orang mengikuti TWB 2023 dengan menyasar kota – kota besar yakni Mataram, Jakarta, Bandung, Yogyakarta, Semarang, Banten, Depok, Malang, Jombang, Surabaya, Medan, Palembang, Padang, Samarinda, dan Banjarmasin.
“Kota-kota ini dipilih mengingat potensi industri kreatif yang besar dan minat program ini pada tahun sebelumnya,” jelasnya. (dpi)