Lombok Timur (Inside Lombok) – Kabupaten Lombok Timur (Lotim) masih menjadi salah satu penyumbang tertinggi kasus stunting di NTB. Hal itu lantaran kabupaten tersebut juga memiliki jumlah penduduk yang paling banyak.
Sekretaris Dinas Kesehatan (Dikes) Lombok Timur, Lalu Agus Wikrama mengatakan berdasarkan data dari e-PPBGM teranyar, jumlah angka stunting di Lotim saat ini sebanyak 16,98 persen. Sementara dari data SSG masih berada pada 35,06 persen.
“Kalau dari data e-PPBGM sudah memperlihatkan penurunan, kalau dari SSG mungkin nanti Bappeda yang akan tangani,” ucapnya pada Inside Lombok, Rabu (29/03).
Adapun dari data e-PPBGM sebanyak 16,98 persen berarti sekitar 20 ribu anak di Lotim yang terdampak kondisi stunting. Data e-PPBGM sendiri didapatkan dari hasil pengukuran yang dilakukan terhadap anak-anak.
“Data e-PPBGM ini coba kita sandingkan dengan di Kemenkes dan saat ini sedang dianalisa,” tuturnya. Target penurunan stunting di Lotim sendiri pada 2024 mendatang berada di angka 14 persen dan turun 2-3 persen dari posisi di 2023 ini.
Untuk itu, Agus berharap kepada semua OPD agar bisa melaksanakan penurunan stunting ini untuk lebih spesifik lagi. “Ada dua upaya yang kita lakukan yakni secara spesifik dan sensitif. Secara spesifik terus kita dorong kepada sasaran dan sensitif tetap kita berkoordinasi dengan OPD terkait,” pungkasnya. (den)
