Mataram (Inside Lombok) – Sebanyak 18 calon jemaah haji (CJH) Kota Mataram terpaksa menunda keberangkatannya untuk melaksanakan ibadah haji tahun ini. Penundaan ini terpaksa dilakukan karena tidak melunasi biaya pelaksanaan ibadah haji (BPIH) hingga batas waktu.
Kepala Seksi Pelaksanaan Haji dan Umrah pada Kementerian Agama Kota Mataram, H. Kasmi mengatakan berdasarkan data yang ada sebanyak 590 orang jamaah sudah melakukan pelunasan dari kuota yang diberikan sebanyak 655 orang. “Sisa tidak melunasi 65 orang,” katanya, Kamis (25/5) di Mataram.
Ia menyebutkan, dari 65 orang tidak melunasi sebanyak 18 orang menyatakan tunda keberangkatan tahun depan. Belasan CJH yang menunda keberangkatan tersebut dipastikan berangkat tahun 2024 mendatang.
“Tambahan kuota jamaah yang berhak berangkat 32 orang. Jadi jumlah seluruh jamaah Kota Mataram yang berangkat tahun ini sebanyak 622 orang,” katanya. Ia mengakui, jumlah jamaah yang akan diberangkatkan tahun ini kurang dari kuota kita 655 orang atau kuota tidak tercapai. “Tidak memenuhi kuota diberikan,” lanjutnya.
Ia menyebutkan, besaran pelunasan BPIH yang dibayarkan setiap calon haji sebesar Rp26.169.400. Jumlah tersebut adalah sisa yang harus dilunasi jamaah untuk bisa diberangkatkan tahun ini. Jumlah BPIH untuk Embarkasi Lombok sebesar Rp51.169.400 atau sesuai besaran BPIH untuk Embarkasi Lombok.
“Mereka tidak siap dana. Karena tidak mampu melunasi maka harus membuat surat pernyataan agar bisa diberangkatkan tahun depan,” ujar H. Kasmi. Berdasarkan informasi CJH asal Kota Mataram akan terbagi menjadi dua kelompok terbang (kloter) yakni satu kloter utuh dan satu kloter campuran. Satu kloter utuh berisi 393 orang jamaah.
“Untuk jadwal pemberangkatan kita belum terima data resmi dari Kantor Wilayah Kemenag NTB. Tapi informasi yang kami terima kloter utuh Mataram masuk kloter empat yang akan diterbangkan pada tanggal 14 atau 15 Juni 2023,” katanya. (azm)
