Lombok Timur (Inside Lombok) – Penjualan kambing di Lombok Timur (Lotim) untuk kebutuhan kurban Iduladha tidak setinggi tahun sebelumnya. Terlebih setelah harga sapi turun akibat sempat adanya penyakit mulut dan kuku (PMK), sehingga masyarakat lebih memilih sapi untuk berkurban.
Salah satu peternak kambing di Lotim, Hardiono mengatakan menjelang Iduladha biasanya kambing miliknya telah banyak dipesan oleh masyarakat, bahkan sampai-sampai tak ada sisa. Namun kini berbanding terbalik dengan apa yang dialaminya beberapa tahun lalu.
“Beberapa tahun lalu kalau mendekati Iduladha, kambing saya sudah laris dipesan oleh masyarakat yang akan berkurban,” ungkapnya pada Inside Lombok di peternakannya, Jumat (24/06/2023).
Harga kambing sendiri saat ini bervariasi, tergantung dari kondisi kesehatannya, fisik, bahkan umurnya. Kisaran harganya angara Rp2,1-5 juta per ekor.
“Harga kambing masih tinggi, sementara harga sapi kini menurun akibat penyakit (PMK) kemarin,” tuturnya. Hal itu kemudian membuat masyarakat lebih memilih sapi daripada kambing untuk dijadikan hewan kurban. Harga sapi sendiri saat ini ada yang dijual mulai dari Rp6 juta ke atas, tergantung ukurannya.
“Saya sendiri meski peternak kambing, tapi saya kemarin beli sapi untuk berkurban. Kemarin saya beli seharga Rp12 juta dengan ukuran sangat besar,” jelasnya.
Di sisi lain, ia juga mengeluh lantaran dari 70 ekor kambing yang diternaknya hanya laku 4 ekor saja di momen Iduladha tahun ini. “Biasanya hari-hari seperti ini sudah habis terjual kambing saya, dan bahkan dikirim sampai ke luar daerah,” pungkasnya. (den)