Mataram (Inside Lombok) – Jadwal kepulangan jemaah haji asal NTB tinggal lima hari lagi. Sebelum jadwal kepulangan ke Tanah Air, jumlah jemaah haji asal NTB yang meninggal dunia di Tanah Suci terus bertambah. Hingga pekan kedua Juli ini, jumlah jemaah yang meninggal dunia sudah mencapai 21 orang.
Ketua Tim Pendaftaran dan Dokumen Haji Reguler, Sri Latifa Muslim menyebutkan puluhan jemaah yang meninggal di Tanah Suci antara lain berasal dari Kabupaten Bima sebanyak enam orang, Kabupaten Lombok Barat empat orang, dan Kabupaten Sumbawa tiga orang.
“Kalau di Kabupaten Lombok Timur itu ada dua orang jemaah yang meninggal. Kabupaten Dompu ada dua jemaah, Lombok Tengah itu satu jemaah. Sumbawa Barat satu, Kota Bima satu orang dan Kota Mataram satu orang,” katanya.
Rata-rata jemaah yang meninggal disebabkan karena penyakit jantung. Selain itu ada juga jemaah yang meninggal karena kanker payudara. Usia para jemaah yang meninggal di Tanah Suci paling banyak antara 60-98 tahun. “Jadi dari jemaah yang wafat itu kebanyakan jemaah haji lansia,” katanya.
Menurutnya, kondisi para jemaah juga ada yang membawa penyakit bawaan dari daerah. Dengan perubahan kondisi cuaca yang terjadi biasanya akan berdampak pada penyakit yang diderita.
Selain kondisi cuaca, kelelahan saat pelaksanaan rukun haji untuk akan mempengaruhi kesehatannya. “Mungkin jemaah yang wafat ini punya penyakit bawaan dari daerah,” tegasnya.
Para jemaah haji asal NTB akan mulai dipulangkan ke Tanah Air pada tanggal 19 Juli mendatang untuk kloter pertama dari Kabupaten Lombok Timur. Pemulangan jemaah haji ini akan berlangsung hingga awal Agustus mendatang. (azm)
