Lombok Tengah (Inside Lombok) – Menyikapi tingginya harga beras di pasaran yang mencapai Rp17 ribu per kilogram (kg), Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Lombok Tengah (Loteng) akan menggelar pasar murah. Program itu diharapkan bisa menormalisasi harga beras saat ini.
Kepala Bidang Perdagangan Disperindag Loteng, Roro Srimulyaningsih mengatakan harga beras di pasaran memang tergantung dari mana sumber para pedagang mendapatkan berasnya. “Temen-temen di pasar sudah mengecek di lapangan. Masing-masing pedagang punya selisih antara Rp500 dan itu jenis beras medium Rp17,5 ribu. Kalau beras premium harganya bisa tembus Rp19-20 ribu per kg,” ujarnya, Jumat (23/2/2024) di ruang kerjanya.
Guna menekan tingginya harga beras itu, pihak Dinas Perdagangan Provinsi dan Bulog akan menggelar pasar murah di area Bazar Mandalika. “Kita gelar pasar murah di Bazar Mandalika 28 Februari, sekalian ada acara Bau Nyale itu,” katanya.
Dikatakan, pasar murah ini bertujuan untuk stabilisasi harga dan menormalisasi daya beli masyarakat akan kebutuhan pokok, terlebih memasuki Ramadhan. “Operasi pasar di awal ini kita akan bawa beras sekitar 2 ton, kemasannya 5 kg. Mengenai harganya kami akan koordinasikan dengan Provinsi dan Bulog,” imbuhnya.
Dalam operasi pasar murah tersebut masyarakat akan dibatasi untuk membeli beras yakni cukup 10 kg saja. “Karena jumlahnya terbatas, jadi satu KTP dibatasi beli 10 kg, ini bebas untuk siapa saja,” tandasnya. (fhr)
