26.5 C
Mataram
Minggu, 24 November 2024
BerandaEkonomiCabai Dengan Teknologi Greenhouse Sukses Dikembangkan

Cabai Dengan Teknologi Greenhouse Sukses Dikembangkan

Lombok Timur (Inside Lombok) – Budidaya cabai menggunakan teknologi greenhouse sukses dikembangkan salah satunya oleh Pondok Pesantren (Ponpes) Thohir Yasin Lendang Nangka, Kecamatan Masbagik, Kabupaten Lombok Timur. Teknologi greenhouse sendiri memanfaatkan bangunan tembus cahaya, di mana beberapa kelebihannya antara lain iklim dapat diatur sesuai kebutuhan tanaman, dan irigasi tetes juga dilakukan dengan sensor.

Budidaya tanaman di greenhouse dilakukan tanpa menggunakan tanah sebagai media tanamnya. Kemudian memanfaatkan pupuk organik yang diproduksi di lingkungan ponpes. Hama pengganggu tanaman juga dapat dikendalikan, sehingga kualitas dan kuantitas produksinya meningkat.

“Keunggulan yang dapat dilihat dari hasil budidaya dengan teknologi greenhouse ini, hama penyakit bisa dikendalikan, suhu terkendali cocok dengan tanaman. Produksi di waktu yang tepat,” ujar pengelola greenhouse di Ponpes Thohir, Faisal, Jumat (19/4).

Budidaya cabai percontohan ini menjadi rekayasa tanam untuk menghasilkan produksi cabai tanpa mengenal musim, dengan produktivitas tinggi. Greenhouse yang dibangun seluas 5 are, dengan total populasi 1.250 batang. Jarak tanam ini pun masih bisa dimaksimalkan lagi. “Produktivitasnya dari biasanya hanya 5 bulan maksimal. Hasilnya dalam sebatang antara 800 gram sampai 1 Kg. biasanya di kisaran 500 gram per batang,” terangnya.

Diakuinya dengan teknologi ini, produksi cabai bisa dilakukan sepanjang tahun jika pola tanamnya diatur. Setelah berhasil mengembangkan cabai di greenhouse, masyarakat yang ingin mengadopsi teknologi tanam ini juga bisa belajar. Selain untuk memenuhi kebutuhan ponpes dan masyarakat sekitar. “Di sinilah tempat belajar masyarakat, santri dan santriwati kalau ingin mengambangkan ini. Jadi tidak sekedar hanya untuk kegiatan produksi,” jelasnya.

Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi NTB, Berry A. Harahap mengatakan pihaknya turut mendukung pengembangan sektor pertanian ini, di mana rekayasa pertanian tanaman cabai yang dilakukan di Ponpes Thohir Yasin diharapkan dapat menjadi percontohan bagi masyarakat, maupun ponpes lainnya untuk mengurangi ketergantungan terhadap pasar. Apalagi cabai salah satu komoditas yang harganya fluktuatif.

“Sebagai salah satu upaya pengendalian inflasi di sisi hulu dengan pendekatan berbasis komunitas, Bank Indonesia menurutnya melaksanakan program INFRATANI (Integrated Farming with Technology Information and Society),” ujarnya.

Pada tahapan awal di akhir 2023, Bank Indonesia telah memilih tiga ponpes di Provinsi NTB untuk menjadi piloting program INFRATANI pengembangan komoditas Cabai yaitu Ponpes Thohir Yasin Lombok Timur, Ponpes Nurul Hakim dan Ponpes Nurul Haramain di Lombok Barat melalui pembangunan Green House dan instalasi peralatan drip irrigation berbasis IoT di masing-masing Ponpes dimaksud. (dpi)

- Advertisement -

- Advertisement -

Berita Populer