Lombok Barat (Inside Lombok) – Kabupaten Lombok Barat (Lobar) berhasil menjadi juara umum ajang Utsawa Dharma Gita (UDG) ke-XV tingkat Provinsi NTB tahun 2024. Para kontingen Lobar yang diwakili oleh anak-anak muda yang kini masih mengenyam pendidikan di SMAN 1 Gerung itu pun akan mewakili NTB ke tingkat nasional.
Utsawa Dharma Gita (UDG) merupakan lomba atau festival nyanyian suci keagamaan Hindu. Adapun tujuan UDG tingkat Provinsi adalah sebagai media untuk menjaring, menyeleksi dan mencari bibit-bibit unggul yang ahli dibidang Darmagita (nyanyian suci keagamaan Hindu).
Dalam lembar Keputusan Dewan Juri ajang UDG ke-XV Tingkat Provinsi NTB Nomor : 01/SK/JURI.UDG-NTB-XV/V/2024 tertanggal 11 Mei tahun 2024 tersebut, Kabupaten Lobar mendominasi juara 1 di 15 kategori. Kemudian disusul Kota Mataram meraih Juara 1 di 11 kategori dan Loteng Juara 1 di 3 kategori. Atas raihan tersebut, Lobar berhak menyandang sebagai Juara Umum dan membawa piala bergilir itu pulang ke Giri Menang.
Ketua Panitia UDG XV Provinsi NTB, I Dewa Made Mudita mengungkapkan jumlah kategori utsawa/lomba mencapai 32 kategori yang diikuti 450 orang peserta dari 9 Kabupaten/Kota se-NTB. “Peserta yang memperoleh juara pada UDG ini kemudian akan dibina dan dikembangkan untuk disiapkan mewakili Provinsi NTB dalam Event UDG Tingkat Nasional,” ungkap Dewa Made, akhir pekan kemarin.
Sementara itu, Ketua Panitia UDG XV, I Dewa Made Mudita menegaskan bahwa gelaran UDG tersebut berjalan dengan lancar tanpa ada hambatan yang berarti. “Meskipun ada catatan kecil dalam persiapan dan pelaksanaan, itu menjadi dasar perbaikan ke depan,” tuturnya.
Sehingga pihaknya berharap agar Pemerintah, dalam hal ini Kanwil Kemenag NTB bisa memberikan perhatian. Lantaran selama ini, diakuinya pihak Lembaga Pengembangan Dharma Gita (LPDG) selalu dipusingkan oleh biaya operasional. “Agar kita tidak dipusingkan dengan dana,” harapnya.
Di tempat yang sama, Ketua LPDG NTB, Pinandita Made Dharma Putra menyampaikan harapan yang sama agar kegiatan pembinaan bisa dilaksanakan secara berkelanjutan. “Satu poin yang paling mendasar dalam kegiatan ini adalah unsur pembinaan, tentu dengan perhatian dari pihak terkait pembinaan yang kita lakukan bisa continue atau berkelanjutan,” jelas Pinandita.
Akibat minimnya anggaran yang dimiliki, pelaksanaan UDG selama ini sering kali asal comot kontingen untuk diikutsertakan. “Kita sering asal comot peserta, itu karena dukungan anggaran yang minim bahkan bisa dikatakan tidak ada,” bebernya.
Sedangkan Kabid Bimas Hindu Kanwil Kemenag NTB, I Gede Subrata dalam sambutannya pada acara penutupan dan pengumuman pemenang dalam ajang tersebut mengaku bangga atas terselenggaranya UDG tersebut. Terlebih, dalam ajang itu ada tambahan peserta baru, yakni kontingen dari Kabupaten Dompu. “Ini suatu keberhasilan bagi kita semua karena ada peserta baru yakni Kabupaten Dompu,” pungkasnya. (yud)
