Lombok Timur (Inside Lombok) – Kelangkaan pupuk bersubsidi menjadi salah satu masalah yang ditemui oleh para petani di Indonesia, tidak terkecuali di Kabupaten Lombok Timur (Lotim). Padahal keberadaan pupuk bersubsidi menjadi salah satu andalan para petani dikarenakan harga yang terbilang lebih murah jika dibandingkan dengan yang non subsidi.
Kegundahan para petani di Lotim terkait kelangkaan pupuk bersubsidi tersebut akhirnya mendapatkan respon dari pemerintah pusat dengan diberikannya kuota tambahan pada 2024 ini. Jumlah tambahan pupuk subsidi yang diberikanpun jauh lebih besar dibanding kuota di 2023 lalu.
Kepala Dinas Pertanian, Sahri mengungkapkan bahwa penambahan kuota pupuk bersubsidi untuk Lotim terbilang sangat besar dengan angka yang hampir menyentuh angka 80-90 persen.
Diungkapkan Sahri, pada tahun 2024 kuota yang didapatkan lebih besar seperti jenis NPK 27.224 ton, Urea 30.137 ton, NPK 27.224 ton dan NPK formula khusus 51 ton, serta 4.680 ton kouta pupuk organik. Jika dibandingkan dengan sebelumnya hanya mendapatkan NPK 12.700 ton, Urea sebesar 17.648 ton, dan NPK Formula khusus 7 ton. “Musim tanam tahun ini sudah bisa kita distribusikan,” katanya, Selasa (13/05/2024).
Penambahan kuota yang didapatkan Lotim tersebut diyakini Sahri tidak akan terjadi adanya kelangkaan lagi atau harga yang melambung tinggi seperti yang dikeluhkan para petani. Hal tersebut dikarenakan besarnya kuota yang didapatkan Lombok Timur dapat memenuhi kebutuhan petani. “Kita jamin tidak ada kelangkaan sekarang dan kita akan tetap awasi tahapan pendistribusian pupuk ini sampai ke petani,” pungkasnya. (den)
