Mataram (Inside Lombok) – Pengusaha Pertashop (Pertamina Shop) mengusulkan agar dapat menjual atau menyalurkan bahan bakar minyak (BBM) subsidi jenis Pertalite. Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak dan Gas (Hiswana Migas) NTB pun mengharapkan Pertashop dilibatkan untuk menyalurkan BBM subsidi, Pertalite agar semakin tepat sasaran penerimanya.
Selama ini Pertashop hanya menyalurkan atau menjual BBM non subsidi jenis Pertamax. Karena dipersiapkan untuk melayani kebutuhan konsumen BBM non subsidi, elpiji non subsidi dan produk pertamina lainnya. Tentunya dengan mengutamakan lokasi pelayanan di desa dan perkotaan.
“Karena jangkauannya Pertashop ini sampai ke desa-desa, sebenarnya sangat efektif kalau menyalurkan BBM subsidi sehingga jadi lebih tepat sasaran. Bagus juga kalau diberikan tugas seperti itu,” ujar Ketua Hiswana Migas NTB, Priatna Riadi, Kamis (16/5).
Menurutnya dengan diberikannya tugas Pertahsop untuk menyalurkan BBM subsidi maka akan tepat sasaran penerimanya. Selain itu SPBU-SPBU dirasa tidak akan merasa terganggu. Saat ini Pertashop hanya diberikan tugas untuk menyalurkan BBM non subsidi, terutama Pertamax. “Informasinya, ada beberapa yang sudah tutup. Mungkin karena hanya jual yang BBM non subsidi. Tapi masih ada beberapa juga yang buka,” katanya.
Berdasarkan analisa usahanya, agar Pertahsop ini tetap eksis, minimal dalam sehari bisa menjual 500 liter BBM. Di bawah itu, menurutnya berat pendapatannya mengimbangi biaya operasional, karena minimal ada dua operator. Kalau masih omzetnya hanya 200 liter per hari maka tidak menutup pendapatannya, sehingga harus di atas 500 liter baru bisa jalan.
“Karena itu, tidak apa-apa Pertashop ini diberikan tugas menyalurkan Pertalite supaya yang tutup-tutup ini juga bisa hidup kembali. Apalagi dengan investasi awal minimal Rp250 juta pembelian mesin dan boks. Belum termasuk lahan digunakan untuk membangun mini SPBU ini,” demikian.
Untuk diketahui, tujuan dikembangkannya Pertashop untuk memberikan akses energi yang lebih dekat dengan masyarakat dan proses yang lebih aman. Diharapkan dengan semakin maraknya Pertashop di beberapa jaringan yang dekat dengan masyarakat, maka bisa mencegah pelanggan mengisi lokasi-lokasi yang memang tidak aman. (dpi)
