Lombok Barat (Inside Lombok) – Mantan Bupati Lobar, Sumiatun menyatakan dirinya akan tetap maju sebagai calon bupati pada pilkada Lombok Barat (Lobar) di November mendatang. Dia bahkan mengaku sedang menunggu waktu dan tak ingin terlalu terburu-buru untuk deklarasi.
“Deklarasi kemungkinan akhir Juni atau awal Juni, nanti kita lihat. Kita lihat dulu koalisi kita dan pengusung kita seperti apa. Agar tidak kerja dua kali dan benar-benar fiks,” ujar Sumiatun saat ditemui di kediamannya di Sekotong, Kamis (30/05/2024).
Dia mengaku sejauh ini pihaknya sudah menjalin komunikasi dengan beberapa partai politik yang ada di Lobar, seperti PAN, Perindo, PPP serta Partai Demokrat. “Kita masih menunggu, dan untuk PAN, apapun hasilnya kita terima. Namun kami optimis, terpenting, kita sebagai bakal calon berharap semuanya baik-baik saja,” imbuhnya.
Terkait dengan siapa yang akan menjadi wakilnya nanti, Sumiatun mengaku masih berhati-hati memilih. “Karena kita akan memimpin sebuah kabupaten besar, maka pasangan yang kita ajak itu harus se-iya se-kata. Agar perjalanan kita bagus,” jelasnya.
Meski begitu, dirinya mengaku akan tetap mencari pasangan dari kalangan birokrat. Ditanya terkait nama Penjabat Sekda NTB, Ibnu Salim yang belakangan santer disebut akan menjadi pendampingnya dalam pilkada mendatang, Sumiatun hanya menjawab insyaallah.
Sampai saat ini, dukungan untuk Sumiatun disebut telah datang dari beberapa partai. Surat rekomendasi dari Partai Golkar yang berhasil memperoleh 6 kursi di DPRD Lobar berdasarkan hasil pemilu lalu pun sudah di tangan. Sehingga untuk dapat memenuhi syarat mendaftar ke KPU, pihaknya masih butuh tambahan 3 kursi lagi.
Menurut Sumiatun, pengalamannya menjabat sebagai Ketua DPRD Lobar, kemudian Wakil Bupati Lobar dan terakhir menjadi Bupati Lobar membuatnya lebih memahami kondisi kabupaten tersebut yang memang masih banyak kekurangan. Sehingga dengan modal pengalaman dan kemampuan yang dimiliki, politisi perempuan asal Sekotong ini memiliki semangat ingin membenahi Lobar untuk menjadi lebih baik. “Karena tidak ada yang sempurna, siapapun dia, mesti kita mempunyai satu kekurangan. Dengan kita mengetahui kekurangan itu lah kita akan dapat memperbaiki,” pungkasnya. (yud)
