Lombok Tengah (Inside Lombok) – Memasuki musim kemarau membuat sejumlah wilayah di Kabupaten Lombok Tengah (Loteng) mulai mengalami krisis air bersih, termasuk debit mata air yang dikelola oleh Perusahaan Umum Daerah Air Minum (Perumdam) Tirta Ardhia Rinjani juga ikut menyusut.
Direktur Utama Perumdam Loteng Bambang Supratomo mengatakan, penurunan debit air bersih pada sumber air yang dikelola pihaknya berkurang lima hingga sepuluh persen dalam beberapa minggu terakhir. Penurunan debit air terjadi karena faktor musim kering yang umum terjadi di hampir semua wilayah di Indonesia.
“Dampak dari penurunan ini nanti akan ada wilayah yang terdampak, sehingga penyaluran air bersih akan bergilir,” ujarnya, Kamis (20/6/2024) di Praya. Dikatakan, metode pendistribusian air secara bergiliran ini pun sudah dipetakan, hal itu dilakukan supaya penyaluran kepada masyarakat dan pelanggan tetap merata. “Ini sudah sering kita lakukan, karena air ini harus merata, makanya kita supaya dengan cara bergilir,” lanjutnya.
Dijelaskan, sejumlah wilayah yang terdampak paling banyak terjadi di Praya Timur, sehingga pihaknya menyiagakan sejumlah armada atau mobil tangki. “Kita siapkan juga tangki air untuk suplai air bersih jika masyarakat memintanya. Jumlah air melalui mobil tangki ini kita tidak batasi,” imbaunya.
Pihaknya tidak menggunakan sistem perpipaan jadi sesuai kebutuhan, tapi itu harus betul-betul kepada pelanggan yang terdampak secara sistem. “Ada juga kami distribusi untuk masyarakat yang bukan pelanggan tapi sedang terdampak itu kita bantu distribusikan. kita belum mulai biasanya nunggu permintaan nanti dari masyarakat, kepala dusun atau kepala desa,” tandasnya. (fhr)
