Mataram (Inside Lombok) – Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) milik Pemprov NTB yakni PT Gerbang NTB Emas (GNE) saat ini tengah memaksimalkan potensi yang mereka miliki. Untuk itu GNE terus berbenah guna menghadapi sejumlah tantangan yang ada.
Plt. Dirut GNE, Lalu Anas Amrullah mengungkapkan saat ini perusahaan saat tengah menghadapi sejumlah tantangan yang memerlukan penanganan serius dari seluruh pihak terkait. Sehingga sekarang ini sedang dalam proses pembenahan, dan telah mengidentifikasi sejumlah permasalahan dan sedang mencari solusi terbaik.
“Saya masuk disini sudah dihadapkan pada kondisi yang minus, bukan nol lagi, minus. Salah satu fokus utama kami adalah memaksimalkan potensi yang ada,” ujarnya, Jumat (29/11).
Tantangan yang dihadapi sekarang ini, diantaranya ada beban utang yang cukup besar, terutama di sejumlah perbankan. Pihaknya tengah melakukan komunikasi dengan bank-bank tersebut untuk mendapatkan skema pembayaran utang yang lebih menguntungkan (restrukturisasi). Selain itu, PT GNE juga dihadapkan pada persoalan beban operasional yang tidak seimbang dengan pendapatan.
“Sudah dilakukan pemetaan dan rumusan penyelesaian persoalannya. Melihat persoalan-persoalan tersebut. Kita juga membutuhkan kerjasama seluruh pihak. Persoalan-persoalan ini tidak bisa hanya kami saja yang menanganinya. Harus bersama-sama,” tuturnya.
Dalam hal ini, Pemprov NTB selaku pemegang saham pengendali juga harus melakukan fungsinya secara maksimal. Kendati demikian, terhadap sejumlah persoalan yang dihadapi GNE saat ini. Pihaknya telah mengambil langkah-langkah strategis untuk mengurai persoalan dan menyehatkan perusahaan.
“Seperti mengurangi beban operasional dengan melakukan efisiensi di berbagai sektor. Mengevaluasi kinerja unit usaha dan melakukan restrukturisasi jika diperlukan. Serta fokus menyelesaikan kewajiban kepada pihak ketiga dengan mekanisme yang tidak memberatkan,” ungkapnya.
Menurutnya, persoalan ini sebenarnya tidak mungkin menyelesaikan kewajiban tersebut dengan kondisi keuangan perusahaan seperti sekarang ini. karena itu, pihaknya juga masih menunggu hasil audit Inspektorat supaya ada semacam ada titik start.
“Siapapun direksi kedepan, dia punya dasar pijakan, mulainya dari mana untuk mengelola perusahaan ini. Tapi, saya masih melihat potensi besar GNE untuk berkembang. Targetnya perusahaan ini bisa tumbuh dan berkembang secara berkualitas,” jelasnya.
Untuk itu, pihaknya berharap pemerintah daerah dapat memberikan dukungan penuh, baik dalam bentuk penyertaan modal maupun pengawasan yang efektif. Penyertaan modal yang konsisten akan sangat membantu GNE dalam memperkuat struktur keuangan dan mengembangkan bisnis.
“Kami optimis dengan kerja sama yang baik GNE dapat tumbuh menjadi perusahaan yang kuat dan berdaya saing,” imbuhnya. (dpi)