31.5 C
Mataram
Minggu, 12 Mei 2024
BerandaBerita UtamaIsu Penculikan di Desa Badrain Misinformasi, Masyarakat Diminta Tenang

Isu Penculikan di Desa Badrain Misinformasi, Masyarakat Diminta Tenang

Mataram (Inside Lombok) – Masyarakat Lombok Barat (Lobar) dicemaskan dengan beredarnya informasi terkait imbauan waspada penculikan anak. Bahkan sebuah surat imbauan yang dikeluarkan Pemerintah Desa Badrain menambah keresahan warga. Belakangan, Camat Narmada, M. Busyairi memastikan isu penculikan anak itu adalah sebuah misinformasi.

“Saya selaku Camat berkewajiban untuk klarifikasi imbauan Kades Badrain ini,” ujar Busyairi, dikutip dari pernyataannya yang diterima Inside Lombok, Rabu (1/2). Diterangkan, berdasarkan informasi yang diterima dari Kades Badrain, surat imbauan yang memicu keresahan itu dibuat oleh Sekdes Badrain dan tanda tangan Kades dipindai tanpa izin terlebih dahulu. Mengingat saat surat dibuat Kades Badrain sedang tidak berada di tempat.

Surat yang diterbitkan Pemdes Badrain berisi imbauan agar masyarakat berhati-hati lantaran terjadi percobaan penculikan anak di Dusun Medain Barat. Kronologis munculnya surat tersebut adalah laporan masyarakat bahwa saat seorang anak di Desa Badrain sedang bermain lato-lato sendirian di pinggir jalan, datang 2 orang tidak dikenal.

“1 orang di atas motor, dan salah seorang beli rokok di warung kemudian berjalan mendekati anak kecil tersebut. Begitu jarak sekitar 1 meter, kejadiannya dilihat warga yang langsung meneriaki penculik, dan membuat 2 orang tadi kabur,” jelasnya.

- Advertisement -

Kendati, belum jelas apakah kedua orang itu memang penculik atau sekadar orang yang ingin menanyakan alamat maupun alasan lainnya. Menyikapi situasi yang terlanjur tidak kondusif lantaran terbitnya surat imbauan dari desa, pihaknya pun meminta masyarakat tetap waspada dan menjaga anak-anak agar terhindar dari kejadian negatif.

“Jangan panik atas banyaknya berita hoaks di media sosial, karena di media elektronik banyak yang memberitakan penculikan di berbagai daerah itu tidak benar,” jelas Busyairi.
Pihaknya pun mewanti-wanti, jangan sampai kejadian beberapa tahun lalu, di mana orang tidak bersalah menjadi korban pengeroyokan lantaran adanya isu penculikan anak kembali terjadi.

Terpisah, Wakapolsek Narmada, AKP Fathurahman menyatakan informasi terkait penculikan itu adalah hoaks. “Hoaks itu. Untuk antisipasi saja (surat yang diterbitkan Pemdes Badrain). Katanya ada orang tinggi besar, hitam pakai motor mio warna putih, mau lakukan penculikan, tapi itu masih katanya,” jelasnya saat dikonfirmasi Inside Lombok.

Kendati, pihaknya menyayangkan terbitnya surat dari pihak Desa Badrain. Lantaran surat itu malah menimbulkan keresahan, tidak hanya di wilayah Kecamatan Narmada atau Kabupaten Lombok Barat, melainkan juga sampai ke Kota Mataram, Lombok Tengah, Lombok Timur, bahkan luar Pulau Lombok. “Tanda tangan dan stempel basah (di surat imbauan Pemdes Badrain) itu yg berbahaya,” jelasnya.

Terlebih, situasi yang muncul akibat surat imbauan itu sama persis dengan munculnya isu penculikan pada 2012 silam. Di mana orang tidak bersalah malah menjadi korban pengeroyokan membabi-buta akibat munculnya isu serupa.

Untuk meminimalisir keamanan dan kondusifitas di tengah masyarakat, pihaknya segera menindaklanjuti kabar tersebut. “Sama persis kejadian dulu waktu banyak penculikan itu, harus ditangkap orang-orang yang sebar berita bohong ini,” ucapnya. Selain itu pihaknya juga sudah memerintahkan bhabinkamtibmas untuk menenangkan warga sekitar agar tidak cepat mempercayai kabar tersebut. (dpi/yud)

- Advertisement -

Berita Populer