30.5 C
Mataram
Jumat, 29 Maret 2024
BerandaBerita UtamaKota Mataram Produksi Maggot, Permintaan Terus Meningkat

Kota Mataram Produksi Maggot, Permintaan Terus Meningkat

Mataram (Inside Lombok) – Produksi maggot di Mataram Maggot Center (MMC) sudah mencapai 100 kilogram per hari. Semua produksi maggot dijual ke kelompok budidaya ikan di Kota Mataram.

Direktur MMC, Kamarudin mengatakan permintaan maggot dari kelompok budidaya ikan sudah cukup banyak. Namun yang baru bisa dipenuhi hanya satu kelompok saja. Masih terbatasnya produksi maggot ini karena fasilitas yang belum tersedia.

“Jadi ditargetkan dalam sebulan itu bisa mencapai 15 ton,” katanya. Budidaya maggot atau belatung yang dihasilkan dari black soldier fly atau lalat hitam disebut cukup efektif untuk mengurangi sampah terutama sisa makanan.

Hasil pengembangbiakan maggot pun bisa langsung dijual kepada para kelompok budidaya ikan. Dalam sehari jumlah sampah yang dibutuhkan yaitu sebanyak tiga ton. “Sampah organik, sisa-sisa makanan dari rumah tangga, hotel, warung-warung,” ujarnya.

- Advertisement -

Kamarudin mengatakan, maggot yang dikembangkan saat ini sudah mampu mengurangi sampah yang dibuang ke TPA Regional Kebon Kongok, Lombok Barat. “Kebutuhan kami di sini tiga ton. Jadi itu tidak dibuang ke TPA,” katanya.

Selama ini, Kamarudin mengaku kebutuhan sampah organik di MMC belum bisa terpenuhi. Dalam sehari jumlah sampah organik terutama sisa makanan yang bisa terkumpul hanya 2,5 ton. “Masih butuh. Karena kami di TPST itu istilahnya masih berebutan pakan sama kelompok masyarakat yang lain,” ujarnya.

Semua lingkungan disarankan untuk ikut budidaya maggot sehingga sampah sisa makanan nya tidak dibuang. Karena saat ini hampir semua kelurahan yang ada di Mataram sudah mulai budidaya maggot.

Selain itu MMC juga sudah mulai menjual maggot kering. Harga maggot sendiri yaitu sebesar Rp6-7 ribu per kg untuk yang masih basah. Sedangkan yang sudah dikeringkan yaitu sebesar Rp 70-80 ribu per kg. (azm)

- Advertisement -

Berita Populer