28.5 C
Mataram
Jumat, 19 April 2024
BerandaBerita UtamaLombok Barat Sambut Wacana 'Work From Lombok' dari Kemenparekraf

Lombok Barat Sambut Wacana ‘Work From Lombok’ dari Kemenparekraf

Lombok Barat (Inside Lombok) – DPRD Lombok Barat dan pemerhati pariwisata nasional dari NTB dukung program Kemenparekraf untuk mengembangkan program work from Bali menjadi work from Lombok dan daerah lainnya. Ini dianggap menjadi angin segar pariwisata Lobar.

Hal itu dinilai dapat menjadi pemantik rasa optimistus geliat pariwisata dan ekonomi daerah untuk terus bangkit di tengah keterpurukan akibat pandemi saat ini. Sehingga para pelaku pariwisata dan Pemda menyambut baik wacana tersebut.

“Statemen Menparekraf (untuk mengembangkan work from Bali menjadi work from Lombok) itu perlu ditindaklanjuti oleh semua pihak, termasuk pemerintah daerah” ujar pemerhati pariwisata nasional dari NTB, Taufan Rahmadi, Kamis (03/06/2021).

Dalam hal ini, pemerintah daerah, pelaku wisata dan masyarakat, disebutnya harus berperan aktif mempersiapkan segala hal pendukungnya. Tidak hanya hal yang berkaitan dengan jaminan kesehatan dan keamanan destinasinya. Tetapi juga perlunya pihak terkait untuk mempersiapkan berbagai penawaran menarik yang dapat menjadi daya tarik.

- Advertisement -

“Misalnya mereka dapat mempersiapkan harga spesial yang berkaitan dengan paket menginap di hotel, transportasi dan yang lainnya” terang dia.

Menanggapi hal itu, Anggota Komisi II DPRD Lobar, Munawir Haris mengatakan perlunya persiapan yang dilakukan daerah. Termasuk koordinasi yang perlu lebih diintensifkan lagi dengan berbagai elemen yang terlibat. Terutama soal pengawasan protokol kesehatan (Prokes).

“Daerah dan pihak yang lainnya kan sedang menggaungkan untuk kembali berwisata sesuai Prokes. Jadi, jangan sampai nanti wisatawan justru tidak nyaman oleh karena banyaknya penyekatan-penyekatan dan sebagainya itu,” tegas politisi yang akrab disapa Cawing ini.

Jangan sampai, ketika daerah dan pelaku pariwisata kian gencar mempromosikan pariwisata. Tetapi di satu sisi justru membuat para wisatawan tidak nyaman dengan berbagai aturan yang ada.

“Aparat dan semua lini termasuk Dinas Pariwisata juga komunikasinya harus lebih intens. Termasuk mempersiapkan infrastruktur penunjang,” beber dia.

Tidak terkecuali juga mempercepat perbaikan beberapa titik longsor yang ada di Senggigi. Karena hal itu, menurutnya satu hal yang fital yang perlu dipersiapkan. Demi menunjang kenyamanan dan rasa aman para wisatawan.

- Advertisement -

Berita Populer