25.5 C
Mataram
Jumat, 26 April 2024
BerandaBerita UtamaMasyarakat Protes Taman di Depan Puskesmas Meninting Dibongkar

Masyarakat Protes Taman di Depan Puskesmas Meninting Dibongkar

Lombok Barat (Inside Lombok) – Masyarakat Meninting protes pembongkaran taman pemisah jalan yang ada di depan gerbang utama “Selamat Datang di Senggigi”. Pasalnya, bila taman yang posisinya berada tepat di depan Puskesmas Meninting itu dibongkar, justru dinilai rawan menyebabkan kecelakaan.

“Masyarakat berharap taman itu diperbaiki bukan di tiadakan. Karena taman pembatas itu sangat bermanfaat untuk keselamatan masyarakat,” lugas perwakilan Aliansi Pemuda dan Masyarakat Batulayar (APMB), Munajab, saat dikonfirmasi akhir pekan kemarin.

Menurutnya, selama ini masyarakat, terutama anak-anak sekolah yang menyebrang di sana dinilai cukup terbantu dengan keberadaan taman tersebut. Hal itu juga sesuai dengan surat dari Pemerintah Kecamatan Batulayar kepada Dinas Perkim Lombok Barat untuk dilakukan perbaikan pada taman tersebut, bukan malah pembongkaran.

Sehingga kondisi ini menuai protes dari masyarakat setempat, terlebih tidak adanya komunikasi dengan pihak Kecamatan dan masyarakat. Namun tiba-tiba pihak terkait dari balai jalan, mulai melakukan penggusuran taman tersebut pada Kamis (02/02) lalu.

- Advertisement -

Camat Batulayar, Afgan Kusuma Negara pun mengaku bahwa pihaknya menyayangkan pihak terkait yang langsung melakukan pembongkaran. Padahal pihaknya hanya mengajukan ke Dinas Perkim Lobar agar taman tersebut diperbaiki dan dicat ulang.

“Tanggal 20 Januari lalu kami sudah bersurat tapi ini arahnya ke Perkim, supaya taman itu cukup ditata saja bagian-bagian yang sudah pernah ditabrak. Tinggal ditata, dikasih semen sedikit, dicat putih-biru, dikasih tanaman-tanaman dan diberi penerangan, cukup itu saja,” tutur Afgan.

Di mana permintaan atau rekomendasi pembongkaran taman itu disebutnya datang dari pihak Destination Management Organization (DMO) kawasan khusus Senggigi ke pihak balai jalan.

“Ini kan permintaan DMO kepada Balai Jalan, jadi Balai Jalan ini lebih mementingkan permintaannya DMO daripada permintaan kami Kecamatan. Padahal yang lebih mengetahui kondisi di lapangan itu adalah kami pihak Kecamatan,” tegasnya.

Padahal kata dia, selama ini yang menyebabkan kecelakaan bukan karena taman yang ada di kawasan tersebut. Tetapi pengemudi yang dinilai kurang berhati-hati.

“Hampir 100 persen yang menabrak taman itu adalah pengemudi yang kehilangan konsentrasi dan tidak hati-hati,” ketus dia. Padahal, masyarakat selama ini dinilai sangat terbantu dengan keberadaan taman tersebut.

“Dengan keberadaan taman itu bermanfaat untuk penyebrang. Misalnya orang-orang yang dari Puskesmas, atau pun anak-anak sekolah itu. Jadi mereka cukup lihat sebelah dulu, begitu sampai taman mereka berhenti, kemudian lihat sebelahnya lagi,” terang Camat Batulayar ini.

Setelah taman itu dibongkar, pihaknya menilai anak-anak sekolah maupun masyarakat yang menyebrang justru kesulitan. Terlebih kendaraan yang berlalu lalang di kawasan itu terbilang cukup ramai.

“Kendaraan-kendaraan ini kan suka saling salip kalau melihat jalan luas, jadi potensi bahayanya akan lebih besar,” kata dia menyesalkan. Sehingga masyarakat setempat disebutnya lebih mendukung untuk tetap ada taman di kawasan tersebut. (yud)

- Advertisement -

Berita Populer