25.5 C
Mataram
Rabu, 17 April 2024
BerandaBerita UtamaMiniatur Perahu di Pantai Ampenan Roboh Diterjang Gelombang Pasang

Miniatur Perahu di Pantai Ampenan Roboh Diterjang Gelombang Pasang

Mataram (Inside Lombok) – Miniatur perahu di Pantai Ampenan, Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, Rabu pagi, roboh diterjang gelombang pasang dengan ketinggian 4-6 meter.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Mataram Miftahurrahman usai meninjau lokasi itu, di Mataram, Rabu, mengatakan miniatur perahu tersebut roboh karena faktor alam.

“Kondisi tiang bekas dermaga yang sudah terkikis habis oleh cuaca ekstrem sehingga kaki dudukan miniatur perahu lepas dari fondansi,” katanya.

Hingga saat ini, pihaknya belum dapat mengambil langkah penanganan karena masih didiskusikan dengan pihak-pihak terkait, terutama teknis langkah selanjutnya.

- Advertisement -

“Saat kami turun lapangan gelombang pasang masih keras, dan posisi miniatur perahu tenggelam. Karena itu, langkah selanjutnya kami masih diskusikan,” katanya.

Miniatur perahu tersebut dibangun pada akhir 2017 dengan dana Rp100 juta, untuk memberikan informasi kepada para pengunjung bahwa Pantai Ampenan bekas pelabuhan.

Pada 2019, miniatur perahu di atas puluhan tiang pancang peninggalan masa penjajahan Belanda yang menjadi ciri khas Pantai Ampenan itu, direnovasi dengan anggaran Rp50 juta.

Kepala Bidang Kesiapsiagaan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Mataram Arif Rahman mengatakan gelombang pasang pada hari ini merupakan anomali cuaca karena kenaikan air laut terjadi di luar musim biasanya.

“Peningkatan kenaikan air laut hari ini, di luar musim biasanya sehingga nelayan pun mengaku kaget,” katanya.

Terkait dengan itu, masyarakat harus tetap waspada dan sebisa mungkin mengindari bibir pantai setempat, sedangkan nelayan sebaiknya tidak melaut sampai menunggu keadaan normal.

“Kondisi ini biasanya tidak berlangsung lama, dan paling lama satu minggu karena itu nelayan kita harapkan bersabar dan masyarakat tidak ke pantai untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan,” katanya. (Ant)

- Advertisement -

Berita Populer