25.5 C
Mataram
Jumat, 29 Maret 2024
BerandaBerita UtamaNelayan di Lotim Ungkap Kesulitan Isi BBM Menggunakan MyPertamina

Nelayan di Lotim Ungkap Kesulitan Isi BBM Menggunakan MyPertamina

Lombok Timur (Inside Lombok) – Kebijakan mengisi bahan bakar minyak (BBM) di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) menggunakan aplikasi MyPertamina diakui masih menyulitkan, tidak terkecuali bagi para nelayan di Kabupaten Lombok Timur (Lotim).

Salah seorang nelayan asal Desa Ketapang Raya, Keruak, Lotim, Yaqub mengaku kesulitan mengisi BBM di SPBU dikarenakan harus menggunakan aplikasi MyPertamina. Padahal ia dan nelayan lainnya masih belum fasih dalam berteknologi.

“Kita sangat kesulitan jika mengisi di SPBU, apalagi haru menggunakan aplikasi,” katanya pada Inside Lombok saat ditemui di SPBU nelayan Labuhan Haji, Rabu (14/09).

Hal yang paling menyulitkan para nelayan untuk mengisi BBM di SPBU yakni karena tidak diperbolehkannya membeli menggunakan jeriken, sehingga para nelayan sangat kerepotan untuk memenuhi kebutuhan BBM mereka untuk melaut.

- Advertisement -

“Kalau di SPBU kan kita tidak bisa menggunakan jeriken juga, tapi kalau di SPBUN kita bisa membeli menggunakan jeriken,” tuturnya.

Sementara itu, Direktur Utama PT. Energi Selaparang, Sukirman mengatakan dalam SPBUN Labuhan Haji pihaknya tidak memberlakukan adanya penggunaan aplikasi MyPertamina untuk memudahkan para nelayan, serta ia memberikan para nelayan mengisi dengan menggunakan jeriken.

“Kita berikan pelayanan semudah mungkin bagi nelayan, dan meskipun namanya SPBUN tapi kita prioritaskan BBM itu bagi nelayan,” jelasnya.

Para nelayan sendiri baru bisa membeli BBM di SPBUN harus menyertakan kartu nelayan yang dikeluarkan oleh Dinas Kelautan dan Perikanan, serta nelayan diberikan kuota membeli BBM sebanyak 300 liter per nelayan dalam sebulan.

“Karena yang dapat kita beli BBM untuk SPBUN dari Pertamina masih terbatas yakni 104 ribu liter per bulan, maka per nelayan kita berikan 300 liter per bulan,” pungkasnya. (den)

- Advertisement -

Berita Populer