Lombok Timur (Inside Lombok) – Pemerintah Provinsi NTB berencana membangun tempah pengolahan hasil tembakau rajangan dari para petani. Akan tetapi saat ini progres pembangunan tempat pengolahan tersebut masih terkendala oleh penyelesaian Hak Guna Pakai (HGP) di bekas pasar Paok Motong.
“Kita sudah berkoordinasi dengan BPKAD, tinggal dua toko yang belum menyelesaikan HGP-nya. Itu yang saat ini kita tunggu,” ucap Marepudin selaku Kepala Bidang Perkebunan Distan Lotim kepada awak media, Kamis (20/05/2021).
Perencana pembangunan tempat pengolahan tersebut direncanakan akan di mulai pada tahun ini. Sehingga pihak provinsi yang menjadi sumber dana pelaksana sedang melaksanakan tender.
“Kita sudah siap mempunyai produk rokok sendiri, sehingga ke depan kita mempunyai dua sumber PAD yakni dari pengolahan dan produksi,” katanya.
Nantinya, setelah pembangunan tempat pengolahan tersebut rampung, Dinas Pertanian (Distan) Lotim bersama dengan provinsi akan menyusun lebih dalam mengenai pedoman pelaksanaan pengolahannya. Pabrik ini digadang-gadang sebagai pabrik pengelolaan tembakau pertama di NTB.
“Kita akan belajar ke Kudus, Provinsi Jawa Timur untuk masalah pengolahannya. Di sana produksi tembakau tidak ada tapi bisa mengolah tembakau dari luar,” imbuhnya.
Dengan berdirinya tempat pengolahan tembakau di bekas Pasar Paok Motong, Kabupaten Lombok Timur tersebut, nantinya dapat membantu para petani tembakau rajangan yang ada di Lotim.
