28.5 C
Mataram
Minggu, 26 Mei 2024
BerandaBerita UtamaPembalap Junior Asal Mataram Butuh Dukungan Pemerintah

Pembalap Junior Asal Mataram Butuh Dukungan Pemerintah

Mataram (Inside Lombok) – Muhammad Wahyu Saputra (12) asal Kota Mataram berhasil masuk jadi bagian Astra Racing School. Pembalap junior asal NTB ini sudah banyak mengikuti seri kejuaraan di Indonesia. Pada usia enam tahun, Wahyu sudah berhasil naik podium sebagai juara ketiga.

Awang Saputra selaku orang tua Wahyu mengatakan, event balap yang diikuti anaknya sudah cukup banyak. Salah satunya event Motoprix hingga Astra Honda Racing School yang digelar di sejumlah sirkuit. Sebelum tutup tahun 2022 ini, anak kedua dari dua bersaudara ini akan mengikuti dua event yaitu di Sirkuit Boyolali dan Semarang.

Ia menceritakan, Wahyu mulai tertarik dengan olahraga balap sejak masih berusia sekitar lima tahun. Ketertarikannya dengan dunia balap setelah ayahnya mengajak untuk menonton MotoGP secara langsung di Sirkuit Sepang, Malaysia.

“Belum usia tujuh tahun dia sudah naik motor. Sampai usianya sekarang, event yang diikuti Wahyu prestasinya sudah mentok untuk negara Indonesia. Karena Indonesia itu mentoknya di Astra Honda Racing school,” tutur Awang saat berbincang dengan Inside Lombok, Sabtu (8/10) sore.

- Advertisement -

Dengan prestasinya saat ini, selangkah lagi Wahyu akan bisa mengikuti event balap di tingkat Asia. Terlebih setelah masuk di Astra Honda Racing School. Namun untuk bisa lolos dari 16 peserta lainnya, Wahyu harus mengikuti kegiatan yang digelar oleh Astra Honda Racing School.

“Ini ada bibit, terus kita punya sirkuit. Pembalapnya ada tinggal selangkah lagi ke Asia. Tapi kan butuh jam terbang dan latihan yang intens. Itulah kita minta support dan dukungan di situ,” katanya. Diakui Awang, sebagai orang tua ingin mewujudkan cita-cita anaknya untuk menjadi seorang pembalap.

Di antara pembalap dunia yang ada, Wahyu saat ini sangat mengidolakan Marc Marquez. Namun saat ini Wahyu terkendala dengan biaya latihan. Latihan yang dilakukan membutuhkan biaya yang cukup besar. Misalnya untuk beli ban motor yang sesuai dengan spesifikasi motor balap, spare part, BBM dan lainnya.

“Sekarang ini pembalap ini mau dibantu atau dicuekin, itu saja. Ya kalau dicuekin, dan saya selaku orang tua tidak bisa ya saya stop saja. Wahyu juga tidak masalah. Karena kalau di Astra Honda Racing School itu latihan keliling. Setiap bulan itu tiga hari,” katanya.

Ia mengungkapkan, saat ini Wahyu sedang duduk di bangku kelas VII C di SMP Negeri 16 Mataram. Selama event balap, pendidikan dan balapan tetap berjalan dengan lancar. Karena sejauh ini, jika ada event biasanya Awang selaku orang tua memintakan izin kepada guru selama kegiatan berlangsung.

“Konsekuensinya memang seperti itu. Karena itu tidak lagi sebuah hobi tapi itu sudah karir. Dia senang, dia nyaman. Kalau balap diluar pasti izin ya. Pernah Wahyu itu tidak masuk tiga minggu,” katanya. (azm)

- Advertisement -

Berita Populer