25.5 C
Mataram
Sabtu, 20 April 2024
BerandaBerita UtamaSegera Beroperasi, Bahan Baku Limbah B3 Harus Terus Tersedia

Segera Beroperasi, Bahan Baku Limbah B3 Harus Terus Tersedia

Waki Gubernur NTB, Hj. Sitti Rohmi Djalillah saat memimpin rakor percepatan Progres Persiapan Operasionalisasi Incenerator LB3 Lemer Sekotong Lobar, Kamis (7/10) (Inside Lombok/ist)

Mataram (Inside Lombok) –Pabrik pengolahan limbah bahan beracun dan berbahaya (B3) akan mulai beroperasi di NTB pada Oktober ini. Wakil Gubernur (Wagub) NTB, Dr. Hj. Sitti Rohmi Djalilah meminta agar bahan baku pengolahan harus tetap tersedia.

Menurutnya, ketersediaan bahan baku dibutuhkan untuk memastikan pengolahan limbah B3 di Kecamatan Sekotong, Lombok Barat (Lobar) bisa tetap berjalan.

“Persediaan bahan baku penting bagi kontinuitas beroperasinya sebuah pabrik,” kata Ummi Rohmi saat memimpin rakor percepatan Progres Persiapan Operasionalisasi Incinerator LB3 Lemer Sekotong Lobar, Kamis (7/10) di Ruang Rapat Utama Kantor Gubernur NTB.

Ia meminta pemetaan ketersediaan bahan baku pada fasilitas kesehatan atau faskes di Provinsi NTB sudah rampung. Selain itu, lanjut Wagub, teknis bahan baku untuk pabrik limbah B3 harus diangkut setiap hari. Menyesuaikan dengan kapasitas pabrik yang mencapai 6,68 ton per hari.

- Advertisement -

“Setidaknya saat beroperasi awal Oktober ini bahan baku telah tersedia setengahnya,”terang wagub.

Selain masalah bahan baku, Wagub juga meminta agar fasilitas lainnya sudah siapkan. Antara lain Infrastruktur pendukung seperti jalan raya, pasokan listrik, hingga jaringan telekomunikasi telah final sebelum beroperasi.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi NTB, Madani Mukarom mengatakan semua persiapan operasional pabrik pengolahan limbah B3 hampir rampung. “Kita pastikan sudah hampir rampung,” tegasnya.

Terkait bahan baku, Madani menyebutkan potensi limbah B3 yang akan diolah di pabrik tersebut bersumber dari fasilitas kesehatan yang ada di NTB. Dirincikan, fasilitas kesehatan yang ada seperti 39 unit rumah sakit dan I72 unit Puskesmas se Provinsi NTB.

“Untuk sementara tersedia 3,79 ton per hari. Namun masih ada bahan baku yang masih belum terdata,” sebut Madani.

- Advertisement -

Berita Populer