31.5 C
Mataram
Minggu, 26 Mei 2024
BerandaBerita UtamaWacana Beli Elpiji 3 Kg Pakai KTP, Penjualan di Pangkalan Menurun

Wacana Beli Elpiji 3 Kg Pakai KTP, Penjualan di Pangkalan Menurun

Mataram (Inside Lombok) – Munculnya wacana pembelian gas elpiji 3 kilogram (kg) dengan menunjukkan KTP mulai dirasakan dampaknya oleh sejumlah pengusaha pangkalan elpiji di Kota Mataram. Penjualan mereka sudah menurun sejak seminggu lalu, usai ramai wacana aturan baru dari pemerintah pusat tersebut.

Salah satu pengusaha pangkalan elpiji 3 kg di wilayah Cemara, Kota Mataram, Cictor Kusnohandoyo mengaku penjualannya sekarang lebih sepi dari biasanya, lantaran masyarakat banyak beralih ke pengecer langsung agar tidak menggunakan KTP ataupun menggunakan MyPertamina untuk membeli elpiji 3 kg.

“Kalau penjualan turun sudah seminggu, pemberlakuan KTP sampai sekarang kita belum ada diinfokan atau sosialisasikan,” ujar Victor, Rabu (18/1).

Untuk pembelian langsung di pangkalan elpiji 3 kg masih sama seperti biasanya, hanya membawa tabung kosong dan membeli tabung yang sudah terisi. Tidak ada aturan khusus diberlakukan, meskipun sudah ada wacana pemerintah untuk memberlakukan pembelian menggunakan KTP.

- Advertisement -

“Sampai hari ini belum berlakukan itu. Penurunan penjualan terjadi, karena kemungkinan karena sudah banyak masyarakat tahu pakai KTP atau pakai My Pertamina,” tuturnya.

Hal tersebut yang menjadi kekhawatiran masyarakat, terutama jika menunjukkan KTP maka data mereka akan terlihat. Karena hal itu membuat masyarakat memilih membeli di pengecer.

“Kalau pakai KTP mungkin dikhawatirin datanya ditau mampu atau tidak mampu, bisa saja seperti itu,” ucapnya.

Menurut Victor, jika wacana pembelian gas elpiji 3 kg menggunakan KTP nantinya benar-benar diterapkan, tentu akan memberatkan. Termasuk mempengaruhi penjualan di angkalan gas elpiji, lantaran permintaan sedikit berkurang.

Penurunan itu pun disebut Victor sudah mulai terlihat beberapa waktu belakangan. “Yang pasti kuota pembelian mereka akan berkurang,” katanya

Sedangkan penjualan tabung elpiji 3 kg sebelum wacana menggunakan KTP atau MyPertamina, dalam sehari ia mampu membeli 150-160 tabung, dengan intensitas waktu seminggu sekali. Dibandingkan dengan sekarang justru jarang ada pembelian dari masyarakat.

“Kalau sekarang dari pagi jam 8 saya buka sampai setengah 2 siang hanya satu tabung yang terjual. Malah sempat tidak ada sama sekali,” bebernya.

Ia berharap pembelian tetap seperti semula tidak menggunakan KTP atau MyPertamina agar tidak membuat konsumen kesulitan dalam pembelian. Pasalnya setiap pembelian elpiji 3 kg tidak hanya dilakukan langsung oleh masyarakat itu sendiri.

“Kadang anak kecil yang disuruh orang tuanya buat beli, kan nggak mungkin dia bawa KTP,” ucapnya.

Diakui memang rencana pemerintah pembelian elpiji 3 kg menggunakan KTP agar tetap sasaran. Hanya saja dari pihak pengusaha atau pedagang akan sangat memberatkan.

“Karena kita juga tidak mengerti birokrasi pendataan. Siapa yang berhak atau tidak mendapatkan elpiji 3 kg atau gas subsidi tersebut,” jelasnya. (dpi)

- Advertisement -

Berita Populer