31.5 C
Mataram
Selasa, 30 April 2024
BerandaEkonomiNilai Tukar Rupiah ke Dollar AS Melemah, Tak Pengaruhi Harga Komoditas Ekspor

Nilai Tukar Rupiah ke Dollar AS Melemah, Tak Pengaruhi Harga Komoditas Ekspor

Mataram (Inside Lombok) – Saat ini nilai tukar rupiah terhadap Dollar Amerika Serikat (AS) melemah, tembus hingga Rp16.168 per satu dollar AS. Meskipun kurs dollar mengalami kenaikan, kondisi tersebut tidak mempengaruhi harga komoditas ekspor yang ada di NTB.

Salah satu eksportir vanili di NTB, Mujihiri mengatakan untuk ekspor vanili dengan beberapa negara misalnya sudah ada kesepakatan harga yang sebelumnya ditentukan bersama pembeli. “Kita sudah ada kesepakatan harga. Mereka bayar pakai dollar dikonversi ke rupiah. Sekilo harga vanili organik sekarang ini Rp900 ribu, itu dengan harga dollar di angka Rp15.400,” ujarnya saat dihubungi, Selasa (16/4).

Menurutnya jika tidak menggunakan standar ataupun kesepakatan yang sebelumnya dilakukan, ada kekhawatiran dari eksportir jika suatu waktu dollar bisa naik dan bisa turun. Maka dari eksportir di NTB bermain di level aman saja. “Kalau anjlok maka kondisi pembelian di petani juga akan berdampak. Kemudian ditambah lagi dengan biaya-biaya lainnya,” jelasnya.

Saat ini untuk ekspor masih berjalan seperti biasa. Bahkan di akhir bulan ini akan kembali dilakukan ekspor untuk 600 kilogram vanili. “Mungkin kita salah satu pelaku usaha eksportir vanili di Indonesia yang bisa tetap berjalan. Mudah-mudahan dua bulan lagi di tahun ini kita ekspor lagi, yang jumlahnya lebih besar sekitar 3 ton, kemudian bertambah sekitar 4 ton,” terangnya.

- Advertisement -

Di sisi lain, adanya beberapa perang antar negara yang terjadi belakangan ini mempengaruhi para pelaku usaha ekspor. Karena permintaannya menurun ke negara tujuan ekspor, belum lagi serang Iran terhadap Israel.

Kondisi ini juga mempengaruhi ekspor sejumlah barang. Belum lagi, kondisi daya beli beberapa negara tujuan yang sedang menurun. Karena mereka juga dari konsumen ada kesulitan ekonomi dunia, tentang krisis global yang mempengaruhi.

“Ini sudah berdampak pada para pelaku usaha yang ekspor ke Eropa sudah satu tahun lebih terjadi penurunan (permintaan, Red). Yang penting vanili Lombok ini tetap terjaga karena kita memiliki standar,” demikian. (dpi)

- Advertisement -

Berita Populer