34.5 C
Mataram
Senin, 14 Oktober 2024
BerandaMataramJaga Kebersihan, Peziarah Makam Loang Baloq Diminta Tidak Ikat Plastik di Akar...

Jaga Kebersihan, Peziarah Makam Loang Baloq Diminta Tidak Ikat Plastik di Akar Beringin

Mataram (Inside Lombok) – Kunjungan peziarah ke Makam Loang Baloq, Kota Mataram meningkat beberapa waktu terakhir. Terutama karena adanya momen hari besar keagamaan seperti Idulfitri hingga tradisi seperti Lebaran Topat. Selama kunjungan itu, para peziarah diminta ikut menjaga kebersihan, salah satunya dengan tidak menggantungkan plastik di akar pohon beringin seperti yang sering dilakukan beberapa orang.

Penjaga Makam Loang Baloq, Solihin menilai tindakan beberapa peziarah yang menggantungkan sesuatu di akar pohon beringin yang ada di area makam tersebut hanya akan menambah jumlah sampah dan mengganggu keindahan. “Kita imbau pengunjung untuk tidak menggantungkan sampah. Cukup pakai akar-akarnya saja,” katanya.

Diakui, mengikat akar pohon masih dilakukan oleh sebagian pengunjung. Namun beberapa tahun ini penggunaan sampah sudah mulai berkurang jika dibandingkan dengan sebelumnya. “Sudah mulai berkurang yang pakai sampah, tapi masih ada satu dua yang pake plastik, dan kita tegur,” katanya.

Selain itu Penjaga Makam Loang Baloq sudah mulai mempersiapkan sejumlah fasilitas terutama tempat sampah. Hal ini sebagai langkah antisipasi sampah yang berserakan dengan meningkat jumlah pengunjung, termasuk di momen Lebaran Topat di mana jumlah pengunjung bisa sampai ribuan orang.

- Advertisement -

Ia mengatakan, pembersihan makam rutin dilakukan tidak saja jelang perayaan Lebaran Topat melainkan setiap hari. Karena di luar perayaan Lebaran Topat jumlah kunjungan tetap ramai. “Makam kita rutin bersihkan. Nanti ini kita sama masyarakat disini terutama pemuda-pemuda nya kita libatkan,” katanya.

Tempat sampah katanya ditambah di beberapa lokasi. Karena pada saat perayaan Lebaran Topat masyarakat membawa makanan sendiri. Biasanya melakukan zikir dan makan bersama di kawasan Makam Loang Baloq. “Ini kita tambah karena banyak nanti yang datang ke sini dan biasanya ada saja yang roah atau makan bersama,” ujarnya. (azm)

- Advertisement -

Berita Populer