Mataram (Inside Lombok) – Seorang pendaki pilgrim (peziarah) ditemukan meninggal dunia di Goa Susu jalur pendakian Torean, Gunung Rinjani. Jenazah inisial LMH (59) ditemukan terjepit di salah satu lubang yang ada di dalam goa tersebut, Selasa (31/10) awal pekan ini, sekitar pukul 23.18 Wita.
Polhut Ahli Muda Penanggung Jawab Evakuasi Balai TNGR, I Gusti Ketut Suartha menerangkan informasi adanya korban meninggal dunia didapati dari Kepala Resort Torean SPTN Wilayah I TNGR dan Tim Medis EMHC. Berdasarkan laporan yang diterima, almarhum melakukan ziarah di Goa Susu bersama 10 orang lainnya.
“Mereka berendam goa susu. Satu di antaranya ini berbeda lokasi. Entah seperti apa, korban sempat minta tolong, sesaat setelah itu disamperi (dihampiri, Red) oleh rekan korban, dan korban ditemukan posisi terjepit,” ungkap Suartha, Kamis (2/11).
Dijelaskan, saat terjepit LMH berasal dari Desa Sukadana, Kecamatan Terara, Lombok Timur (Lotim). Ia bersama rombongannya naik pada 30 Oktober lalu, lewat jalur pendakian Senaru. Saat terjepit, LMH sempat meminta tolong kepada teman-temannya dan mengaku sulit keluar dari lubang goa tersebut. Tak berselang lama, tidak ada suara lagi dari korban.
“Memang setelah kita cek korban bersama rombongannya mendaki melalui pintu Senaru, pendaki legal. Laporan itu kita terima hari Selasa malam kemarin, hari Rabu 1 November Pukul 00.28 Wita tim evakuasi langsung berangkat dengan jumlah personel 7 orang porter dan 1 orang tenaga medis,” terangnya.
Pukul 11.00 Wita tim tiba di lokasi Goa Susu dan mencoba untuk melakukan upaya evakuasi terhadap korban yang terjepit di dalam lubang sempit areal Goa Susu. Namun tim kesulitan mengeluarkan korban, sehingga harus menunggu tim SAR Lotim yang dikirim sebanyak 7 orang.
Sekitar pukul 17.05 Wita tim SAR Lotim sampai di lokasi Goa Susu, dan langsung melakukan upaya mengeluarkan jenazah yang terjepit di dalam areal Goa Susu. “Korban meninggal dunia diduga karena kehabisan oksigen. Kalau kita lihat kondisi di dalam, itu kan ada uap panas dan belerang, sehingga diduga kehabisan oksigen. Informasi korban ke sana untuk pengobatan,” bebernya.
Atas bantuan para pihak dan kerja sama seluruh tim, jenazah dapat dikeluarkan dan langsung dilakukan proses evakuasi menuju pintu jalur wisata pendakian Torean. Sekitar Pukul 22.35 Wita tim tiba di Pos Birisan Nangka. Pada Kamis (2/10) pagi tim evakuasi melaporkan bahwa jenazah LMH sudah tiba di Puskesmas Senaru untuk dilakukan pemeriksaan dan selanjutnya dilaksanakan serah terima dari pihak TNGR kepada pihak keluarga korban.
“Pihak keluarga sudah ada yang menunggu di puskesmas dan keluarga menerima dengan ikhlas atas meninggalnya korban,” jelasnya. (dpi)