25.5 C
Mataram
Senin, 25 November 2024
BerandaBerita UtamaGubernur NTB Minta Pengerjaan Jembatan Putus di KLU Dipercepat

Gubernur NTB Minta Pengerjaan Jembatan Putus di KLU Dipercepat

Lombok Utara (Inside Lombok) – Gubernur Nusa Tenggara Barat H. Zulkieflimansyah meminta Balai Jalan Nasional IX Mataram mempercepat proses pengerjaan jembatan penghubung yang putus akibat banjir bandang di Dusun Selengan, Kabupaten Lombok Utara (KLU).

Kepala Dinas Perhubungan NTB Lalu Bayu Windia mengatakan, pihaknya telah berkoordinasi dengan berbagai pemangku kepentingan terkait untuk segera membangun jembatan sementara berupa jembatan belly semi permanen atas dasar perintah gubernur untuk mempercepat proses perbaikan jembatan.

“Saat ini di sekitar jembatan Tampes sedang dilakukan pembersihan,” ujarnya saat meninjau lokasi banjir bandang bersama Kepala BPBD NTB H. Ahsanul Khalik di Dusun Selengan Kecamatan Kayangan, Kabupaten Lombok Utara (KLU), Kamis.

Bayu menjelaskan, dipilihnya jembatan belly semi permanen, lantaran jika membangun jembatan biasa dengan pemasangan gorong-gorong, dinilainya kurang aman.

“Material untuk pembuatan jembatan sementara masih dalam perjalanan menuju lokasi,” ujarnya.

Menyusul hujan lebat di hari pertama tahun baru 2020 telah mengakibatkan banjir bandang menyapu Dusun Selengan Kecamatan Kayangan, KLU, sehingga menyebabkan jembatan penghubung pada jalan lintas provinsi Kecamatan Kayangan menuju Kecamatan Bayan rusak parah dan terputus. Meski demikian, tidak ada korban jiwa yang dilaporkan dalam kejadian putusnya jembatan tersebut.

Banjir yang terjadi sekitar pukul 17.00 Wita tersebut, menyebabkan lalulintas antara Kayangan dan Bayan menjadi lumpuh total. Untuk sementara jalur dialihkan menggunakan jalan alternatif melalui Dusun Selengan ke Dusun Lekok Beru Kecamatan Kayangan. Hanya saja kondisi jalanan agak sempit, sehingga warga dan masyarakat yang melintasi jalur alternatif tersebut dihimbau agar berhati-hati.

Kepala Pelaksana BPBD NTB H. Ahsanul Khalik, menjelaskan, untuk sementara masyarakat dapat melewati jalur alternative. Di antaranya jalan melalui Lengkok Beru sejauh 8 km. Namun masyarakat diminta waspada dikarenakan kondisi jalan sangat mengkhawatirkan, kecil dan terjal, sehingga jika tidak hati-hati, dapat membahayakan pengguna jalan.

Selain itu, kata dia, masyarakat juga bisa mengambil alternative kedua. Yakni melalui Tempos sejauh 30 km.

“Tapi cukup jauh berputar dan kondisi jalan juga kurang memadai,” katanya.

Sebelumnya, pihak TNI melalui Dandim KLU telah berkoordinasi dengan Bupati Lombok Utara dan pihak pihak terkait untuk mengatasi putusnya jembatan. (Ant)

- Advertisement -

- Advertisement -

Berita Populer