Mataram (Inside Lombok) – Para pelaku usaha mikro atau pedagang kaki lima (PKL) di Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, yang kehilangan sumber pendapatannya karena pandemi COVID-19, menerima bantuan bahan pokok.
Bantuan dalam bentuk paket beras lima kilogram tersebut datang dari perwakilan warga Tionghoa di Mataram, yang dibagikan secara langsung kepada 128 PKL terdampak pandemi COVID-19, Sabtu.
“Alhamdulillah, kami dari Asosiasi Pedagang Kaki Lima (APKLI) Mataram sangat berterima kasih atas bantuan yang diberikan kepada anggota kami yang memang dari sisi pendapatan, mereka menjadi bagian yang terdampak COVID-19,” kata Ketua DPD APKLI Mataram Muhammad Syahidin.
Syahidin mengungkapkan hal tersebut ketika sedang mendampingi anggotanya menerima paket bantuan di sekretariat bersama milik Paguyuban Sosial Marga Tionghoa Indonesia (PSMTI) NTB.
Dalam kesempatan itu, dia menjelaskan bahwa PKL merupakan bagian dari usaha masyarakat yang terdampak pandemi COVID-19. Hal itu utamanya sangat dirasakan oleh PKL yang memiliki usaha mainan anak-anak.
“Rata-rata rekan kami yang punya usaha mainan ini, seperti odong-odong, dan pancingan, di tengah pandemi COVID-19 ini kan mereka tidak bisa beroperasi, karena dikhawatirkan dapat menimbulkan keramaian,” ujarnya.
Karenanya, sebagian besar penerima paket bantuan tersebut berasal dari anggota PKL yang memiliki usaha mainan anak-anak.
“Jadi kami prioritaskan bantuan ini kepada mereka, PKL dengan jenis usaha mainan anak-anak,” ucapnya.
Lebih lanjut, Syahidin mengaku bahwa APKLI Mataram terus mencoba mencarikan solusi bagi anggotanya yang berjumlah 852 orang tersebut agar bisa bertahan menghadapi gangguan ekonomi di tengah pandemi COVID-19.
“Ya setidaknya kebutuhan dasar mereka selama wabah COVID-19 ini bisa tercukupi. Makanya sambil menunggu dari pemerintah, segala upaya kita usahakan, dan Alhamdulillah kita baru dapat dari sini (bantuan warga Tionghoa),” ucapnya.
Sementara itu, Ketua Paguyuban Sosial Marga Tionghoa Indonesia (PSMTI) NTB The Sian Yung, yang mewakili warga Tionghoa, menjelaskan paket bantuan ini disalurkan karena adanya alasan rasa kebersamaan di tengah upaya masyarakat dalam menghadapi musibah virus mematikan tersebut.
Karenanya, PSMTI NTB bersama Perkumpulan Sosial Bhakti Mulia (PSBM) dan Perhimpunan Indonesia Tionghoa (INTI) NTB menggalang donasi yang pada akhirnya mampu menyalurkan bantuannya kepada masyarakat terdampak pandemi COVID-19.
“Itu lah mengapa kami (PSMTI NTB), bersama INTI NTB, dan PSBM, bekerja sama dengan APKLI Mataram, memilih para pedagang kaki lima dengan usaha mainan anak-anak sebagai penerima, karena dengan semua warga diminta untuk tetap di rumah, sudah tidak ada lagi anak-anak yang bisa memanfaatkan jasa mereka. Mereka lah bagian masyarakat yang juga terpukul dari dampak COVID-19 ini,” kata Sian Yung. (Ant)