Lombok Timur (Inside Lombok) – Kelangkaan cabai yang menyebabkan harga meningkatkan drastis di Lotim mengundang perhatian beberapa pihak. Salah satunya Dinas Ketahanan Pangan Lotim yang menduga bahwa selain cuaca, kelangkaan cabai juga dikarenakan petani banyak yang kirim cabai ke luar daerah.
“Bukannya kita tidak mampu stabilkan harga, tapi cabai kita banyak dikirim keluar daerah seperti ke Pulau Jawa,” kata Kepala Dinas Ketahan Pangan Lotim, H Masyhur saat ditemui Inside Lombok di Jerowaru, Rabu (24/03/2021).
Dikatakan Masyhur, jika produksi cabai di Lotim tidak dikirim ke luar daerah, otomatis ketersediaan cabai bisa mencukupi kebutuhan masyarakat. Ia mengatakan bahwa pengiriman cabai ke luar daerah tidak bisa dikendalikan dikarenakan permintaan cabai di luar daerah juga tinggi. Terlebih Lotim dikenal sebagai sentra cabai sehingga menjadi langganan daerah luar.
“Ke depan ini menjadi PR kita agar kelangkaan ini tidak terus terjadi,” katanya.
Dengan ungkapan Kepala Dinas Ketahanan Pangan Lotim tersebut berbanding terbalik dengar apa yang diungkapkan Kepala Dinas Perdagangan (Disdag) Lotim yang mengatakan bahwa cabai Lotim tidak ada yang dikirim ke luar daerah.
“Nyatanya pengusaha kita ini banyak yang mengirim keluar daerah, mereka juga punya MoU kuat untuk pengiriman. Juga karena tidak ada aturan yang melarang cabai itu keluar, “tegasnya.
Masyhur berharap pada tahun 2021 ini terdapat adanya anggaran stabilisasi harga seperti tahun sebelumnya. Dengan begitu, Pemda Lotim dapat bekerjasama dengan petani cabai binaan, sehingga cabai di Lotim bisa tetap berada di Lotim.
