31.5 C
Mataram
Senin, 25 November 2024
BerandaBerita UtamaBulog NTB Pastikan Gabah Petani Terserap

Bulog NTB Pastikan Gabah Petani Terserap

Mataram (Inside Lombok)- Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik (Perum Bulog) wilayah NTB pastikan gabah petani semua terserap. Beredar adanya isu Bulog tidak menyerap gabah petani merupakan informasi tidak benar. Pasalnya, tahun ini saja sudah ada serapan gabah petani sebesar 35.800 ton atau 22.000 setara beras.

“Serapan kita untuk gabah dan beras terus kita optimalkan. Walaupun ada berita desas desus di lapangan bahwa Bulog tidak beli itu informasi tidak benar,” Kepala Perum Bulog Wilayah NTB, Abdul Muis, Rabu (27/4).

Bahka pada kesempatan ini terus di buka untuk serapan tersebut. Pihaknya juga menghimbau mitra untuk turun membeli gabah petani dengan harga yang telah ditetapkan pemerintah. Jadi kalau ada yang membeli gabah di bawah harga dasar pemerintah itu berarti bukan mitra Bulog

“Karena mitra Bulog itu punya kewajiban membeli, menjaga stabilitas harga dan gabah itu di tingkat di GKP (Gabah Kering Panen) Rp4300 dan GKG (Gabah Kering Giling) Rp5300,” terangnya.

Bulog perlu dilaporkan bahwa pengadaan (beras dan gabah, red) secara nasional untuk perum Bulog NTB ini peringkat ke 3. Dimana terbanyak dalam menyerap produksi petani, yaitu sudah kurang lebih 35800 ton gaba yang diserap atau setara beras 22.000 ton.

“sementara ini kami juga ada stok tahun lalu yang sampai tahun lalu hampir tidak bergerak sekitar 61 ribu ton,” ujarnya

Jadi serapan hari ini terutama mereka yang membutuhkan beras untuk memberikan bingkisan lebaran Idul Fitri 1443 Hijriah. Dimana membuat stok bulog hari ini yang lebih 85 ribu ton. Beras dan gabah yang sudah ada ditata ini terus dijaga, dirawat ketersediaannya agar agaimana beras ini tidak mengalami perubahan kualitas.

“Sesuai komitment kami saat panen raya bulog tetap melakukan pembelian dengan bekerjasama dengan mitra bulog sebagai perpanjangan tangan bulog dilapangan,” jelasnya.

Namun mereka punya kewajiban menjaga harganya, jangan sampai jatuh. sekedar informasi adanya desas desus harganaya anjlok memang ada beberapa petani menjual gabah dengan kebutuhan mendesak. jadi didalam catatn BPS penjualan secara mendadak itu tidak masuk kategori untuk dicatat sebagai harga. Tetapi yang catat itu adalah penjualan secara umumnya tidak mendadak.

Sementara itu Dmdiluar kelompok kualitas adalah gabah yang dijual karena serangan hama. dia tidak bisa ddiperlakukan pembelian sama dengan yang gabahnya panennya sehata atau baik. itu yang membuat diluar kelompok kualitas atau kadar airnya melebih 30 persen itu biasanya terendam atau curah hujan yang terus menerus yang menyerap kadar air sangat tinggi, sehingga itu dikatakan kategori diluar kelompok kualitas.

“Gabah yang masuk dalam kelompok kualitas adalah gabah yang kadar airnya dibawah 28 persen. Tahun ini kurang lebih kita siapakan anggaran Rp800 miliar karena target kami 1000 ton,” jelasnya. (dpi)

- Advertisement -

- Advertisement -

Berita Populer