Mataram (Inside Lombok) – Guna mengakomodir para pengamen yang beroperasi di ruang-ruang publik di Kota Mataram, Dinas Sosial (Dinsos) Kota Mataram akan membuatkan panggung kecil di beberapa lokasi. Nantinya, panggung tersebut dimanfaatkan untuk dijadikan tempat tampil dan bernyanyi, sehingga para pengamen tidak lagi berkeliling, terlebih sampai mengganggu pengunjung.
Kepala Dinsos Kota Mataram, Samsul Adnan mengatakan data jumlah pengamen yang beroperasi di Kota Mataram sudah dikantongi pihaknya. Berdasarkan data tersebut nantinya para pengamen akan dikumpulkan dalam kelompok-kelompok kecil untuk mengisi panggung yang sudah disiapkan.
“Kalau mengisi sendiri-sendiri dibuatkan ruang dan kurang menarik. Minimal berbentuk akapela tiga atau empat orang kan membuat suasana di lokasi itu berbeda,” katanya. Dengan konsep tersebut, Samsul berharap akan banyak pengunjung yang datang ke ruang publik di Kota Mataram.
Di sisi lain, untuk saweran pada para pengamen pengunjung yang menikmati penampilannya dipastikan akan memberikan. “Tapi kan tentu ada semacam latihan yang mereka bagaimana memainkan perkusi itu enak dan bagus. Ini yang masih kita koordinasikan dengan Dinas Pariwisata,” katanya.
Ia menjelaskan, selama ini pengamen mendatangi pengunjung yang sedang makan. Sementara lagu yang dinyanyikan hanya beberapa lirik dan setelah diberikan saweran langsung pergi. “Kan sekarang itu sendiri-sendiri dan nyamperin orang yang santai-santai dan hanya bait pertama yang dinyanyikan,” katanya.
Disebutkan, jumlah pengamen yang sudah didata Dinsos Kota Mataram yaitu sekitar 20 orang. Pembentukkan kelompok ini diakui tidak serta merta akan dilakukan saat ini, tapi akan dikoordinasikan terlebih dahulu.
“Kita ketemu di berbagai tempat. Bisa jadi satu sama lain belum saling kenal dan ini harus kenal dulu untuk membuat perkusi,” katanya. Ia menjelaskan, dengan konsep tersebut maka tidak akan mengganggu kenyaman pengunjung yang ada.
Selain itu, musik yang dimainkan bisa lebih dinikmati oleh para pengunjung. “Ada di tempat makan itu kan ada tiga dan bagi-bagi peran. Itu merdu sekali dan tidak mengganggu pengunjung yang sedang makan,” katanya.
Selain koordinasi dengan Dinas Pariwisata, Samsul juga akan meminta bantuan asosiasi pedagang kaki lima (APKLI). Hal ini agar PKL yang ada memberikan ruang kepada pengamen tersebut untuk bernyanyi. “ Kalau ini kan nanti tidak hanya dari pengunjung tapi dari PKL nya mereka akan dapat kalau pengunjung ramai,” tutupnya. (azm)