28.5 C
Mataram
Sabtu, 20 April 2024
BerandaBerita UtamaDikes Lobar Imbau Nakes Hati-hati Saat Terima Pasien dari Desa Mekarsari

Dikes Lobar Imbau Nakes Hati-hati Saat Terima Pasien dari Desa Mekarsari

Lombok Barat (Inside Lombok) – Dinas Kesehatan (Dikes) Kabupaten Lombok Barat sangat menyayangkan peristiwa pengambilan jenazah pasien positif Covid-19 oleh pihak keluarga asal Desa Mekarsari. Pasalnya hal itu dianggap tidak mematuhi protokol pencegahan covid-19.

Dinas Kesehatan Kabupaten Lombok Barat tak mampu berbuat banyak atas tindakan dan ketidakpatuhan warga. Terlebih pihak keluarga sudah membuat surat pernyataan yang ditandatangani di atas materai. Disaksikan kepala desa, camat dan pihak puskesmas yang mendampingi masyarakat.

“Kami lepas tangan, ya sudah biarkan saja, kan mereka tidak percaya ada Covid-19,” kata Kepala Dinas Kesehatan Lobar Ni Made Ambaryati saat dikonfirmasi Inside Lombok, Selasa (7/7/2020).

Meskipun demikian, Dinas Kesehatan Lobar sudah memberikan arahan kepada Puskesmas Penimbung Kecamatan Gunungsari Kabupaten Lombok Barat. Dikes mengimbau agar lebih berhati-hati terhadap pasien asal Desa Mekarsari yang datang ke puskesmas.

- Advertisement -

“Saya minta agar petugas puskesmas lebih waspada dan hati-hati, karena jika nantinya mereka datang ke sarana kesehatan, tentunya mereka harus tetap dilayani, puskesmas harus paham,” katanya.

“Petugas puskesmas sudah mempersiapkan diri dengan APD lengkap, jika mereka datang untuk berobat, meksipun mereka mengatakan tidak ada gejala, petugas tetap siaga,” lanjutnya.

Tidak hanya pihak puskesmas, warga masyarakat yang berada dekat dengan desa Mekarsari juga diharapkan berhati-hati. Agar tidak kontak langsung dengan warga Desa Mekarsari.

Akibat tindakan yang dilakukan warga Mekarsari, Dikes tak lagi menyebut Desa Mekarsari sebagai zona merah, melainkan zona hitam.

Ia menjelaskan, lebih lanjut pelayanan rapid test untuk warga masyarakat tentu tak bisa dilakukan langsung pada satu atau dua hari, karena tidak akan muncul hasilnya. Pihaknya meminta kepada petugas kesehatan yang ada di puskesmas untuk menunggu hingga lima atau tujuh hari kedepan.

“Tidak mungkin sekarang kita rapid test, kalau memang tidak ada gejala, biarkan saja mereka karantina mandiri dulu selama tujuh hari,” ujarnya

Hal ini membuktikan bahwa warga tak percaya dengan virus ini. Namun jika warga dari Desa Mekarsari datang berobat, Dikes telah mengintruksikan kepala puskesmas untuk tetap hati-hati.

“Pokoknya kalau ada pasien yang berasal dari Desa Mekarsari, walaupun dia beralasan saat secreening dia bilang tidak dekat dengan jenazah, petugas harus tetap hati-hati,” katanya.

- Advertisement -

Berita Populer